"Saya nggak ngomong jumlah penumpang dulu, karena bisa diakumulasikan dengan jumlah kapasitas bus. Jadi jumlah pemberangkatan bus yang terjadwal itu saat periode mudik 2019, peningkatannya mencapai 15 persen," terang ketua IPOMI, Kurnia Lesani Adnan, kepada detikcom, Rabu (12/6/2019).
Menurut Sani permintaan bus umum selama mudik 2019 paling tinggi terjadi di Pulau Sumatera. Sementara di Jawa, permintaannya cenderung turun, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, ada market bus yang turun. Di daerah Pemalang, Tegal, Pekalongan, Brebes, itu lumayan ada penurunan drastis," lanjut Sani.
Menurut Sani, penurunan tersebut terjadi karena banyaknya pemudik yang beralih ke kendaraan pribadi sebagai dampak adanya tol Trans Jawa.
Selain karena banyaknya pemudik yang beralih ke mobil pribadi, faktor lainnya karena banyaknya angkutan-angkutan kecil, seperti kendaraan sewaan, yang ikut bermain di trayek Trans Jawa.
"Dengan adanya jalan tol ini, banyak oportunis yang punya minibus-minibus ini mereka ngangkut orang. Mereka bisa langsung membawa para penumpang ke daerah-daerah. Dan mereka juga bisa jemput penumpang sampai depan rumah, seperti di Jakarta, mereka bisa langsung ke Senen atau Cempaka Putih," kata Sani.
Karena menurunnya permintaan bus di keempat kota di Pantura tersebut, bus-bus yang ada kemudian dialihkan untuk melayani trayek lain.
"Karena sepi bus-bus ini 'ditendang' ke Jawa Tengah. Ke arah Semarang, Kudus, Pati, Jepara, Solo Raya, Purwokerto, dan Kebumen," pungkas Sani. (lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah