Selain memasang dan penggunaan roof box yang tidak boleh asal-asalan, pengemudi juga diharapkan bisa menyesuaikan gaya berkendara.
"Kurangi kecepatan kendaraan 10 km/jam dari kecepatan normal untuk mengantisipasi terpaan angin yang datang ke kendaraan, hindari mengemudi agresif agar keseimbangan mobil dapat terjaga," ujar Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hati-Hati Pakai Roof Box Saat Mudik |
Menambah beban di atap mobil dapat memengaruhi titik keseimbangan mobil menjadi berbeda dari biasanya. Agar keseimbangan terjaga, Instruktur Rifat Driver Labs, Andry Berlianto juga mengungkapkan hal yang senada.
"Gaya berkendara tidak zig-zag karena jika melakukan zig-zag berat di atas mobil bisa dengan mudah menggoyang badan mobil dan jika ada hambatan angin bisa berakibat buruk mobil oleng," ujar Andry.
Ia kemudian mengingatkan bahwa pemasangan roof box yang tidak tepat akan mengurangi aspek aerodinamika. Maka dipastikan, pemilihan bengkel serta jenis roof box sesuai dengan kondisi mobil.
"Kecepatan mobil hendaknya tetap mengacu ke batasan kecepatan yang berlaku di jalan raya. Jika lebih cepat akan ada potensi mobil limbung akibat menerpa angin yang tidak terbuang sempurna bisa karena instalasi box yang tidak sesuai rekomendasi produsen," tambah Andry kepada detikcom. (riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?