PT Blue bird Tbk secara resmi mengumumkan armada taksi listriknya bersinergi dengan PT Angkasa Pura II. Sebagai permulaan, kendaraan taksi listrik baik Bluebird dan Silverbird akan hadir dan tersedia di area Kedatangan Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk melayani para penumpang.
Acara peluncuran mobil taksi Bluebird di Bandara Internasional Soekarno Hatta diresmikan langsung oleh Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo dan Direktur Pelayanan dan Fasilitas, PT Angkasa Pura II, Ituk Herarindi.
"Kami sangat bangga dapat bersama-sama dengan Angkasa Pura II untuk memperkenalkan kendaraan listrik Bluebird kepada khalayak publik serta menawarkan sebuah pengalaman yang unik dalam bepergian dengan kendaraan listrik," ujar Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo melalu siaran pers yang diterima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada akhir April 2019, PT Blue Bird Tbk meluncurkan mobil dengan tenaga listrik sebagai armada terbarunya untuk layanan Bluebird dan Silverbird, yaitu BYD e6 A/T dan Tesla Model X 75D A/T.
Pada kesempatan tersebut, Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Bluebird sebagai penyedia taksi listrik yang pertama di Indonesia.
Bluebird berencana untuk dapat mengoperasikan sebanyak 200 mobil listrik hingga tahun 2020, dimana perusahaan akan mampu menghilangkan 434,095 kg emisi CO2 atau konsumsi BBM sebanyak 1.898.182 liter; dan dengan penambahan 2000 unit mobil listrik pada periode tahun 2020 - 2025 akan mampu menghilangkan 21.704.760 kg emisi CO2 atau setara dengan konsumsi BBM sebanyak 94.909.091 liter.
Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan beroperasinya taksi listrik Blue Bird semakin menegaskan konsep eco airport di Terminal 3 Soekarno-Hatta.
"Keberadaan taksi listrik Blue Bird tentu saja membuat Terminal 3 semakin dikenal sebagai eco airport, sekaligus meningkatkan daya saing dan imej Bandara Soekarno-Hatta. Kami yakin taksi listrik ini juga membuat standar pelayanan bandara meningkat ke level yang lebih tinggi khususnya di sektor transportasi publik." ungkap Awaluddin.
Adapun saat ini Terminal 3 telah mengimplementasikan Intelligence Building Management System, di mana teknologi ini menjaga agar Terminal 3 beroperasi sebagai eco airport dengan mengatur pengeluaran air, penggunaan listrik, dan sebagainya.
Sistem lainnya adalah rain water system yang bisa memanfaatkan air hujan untuk digunakan sebagai air bersih. Terminal 3 juga memiliki teknologi recycle water system yang mampu mengolah air toilet untuk kembali menjadi air toilet sehingga dapat menghemat pengguaan air.
"Kerjasama antara AP II dan Blue Bird dalam menghadirkan taksi listrik ini diharapkan dapat menjadi stimulus agar konsep eco airport dapat menyentuh lebih luas lagi ke sektor lainnya di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Muhammad Awaluddin.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?