"Kalau pemerintah sudah memutuskan bahwa pengusaha jalan tol wajib membuat jalur khusus tol kendaraan roda dua maka ini akan membantu rakyat dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, karena angka kecelakaan kita tertinggi ada di pengguna sepeda motor," ucap Bamsoet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (05/05/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, Bali punya jalan tol 10 tahun sampai saat ini, saya lihat data kecelakaan hanya terjadi 18 data kecelakaan itu pun tidak ada kematian artinya hanya kerugian material saja. Mengacu pada Bali kita harusnya bisa menyelamatkan lebih banyak lagi nyawa pengguna kendaraan roda dua," tutur Bamsoet.
Politikus Partai Golkar itu juga menyebut dari sisi kepentingan investor dan pengelola jalan tol beserta para mitra yang selama ini disebut telah meraup keuntungan dari bisnis jalan tol diharapkan tidak perlu merasa khawatir akan penurunan omset.
"Secara bisnis available karena untuk membangun jalan tol mobil itu per 1 km lebih kurang menghabiskan Rp 140-150 miliar jalan rata, kalau motor itu kurang lebih 2,5-3 meter (lebar) per 1 km Rp 60-70 miliar," ujar Bamsoet.
"Secara bisnis mobil masuk tol kurang lebih Rp 10-11 ribu dan seterusnya. Motor mengacu seperti yang ada di Bali Rp 4 ribu, dari sisi volume pasti lebih banyak motor, dari segi bisnis oke. Tinggal bagaimana keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kita, juga terpikirkan keselamatannya," jelas Bamsoet.
Menhub soal Motor Masuk Tol: Memungkinkan, Tapi Ada Risiko Juga:
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?