"Titik balik akan datang. Kami percaya bahwa sekitar tahun 2025, harga kendaraan listrik murni akan mencapai terobosan besar," ujar Wakil Presiden Eksekutif dari Forum EV 100, Ouyang Minggao seperti dikutip Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pertentangan soal langsung terjun ke kendaraan listrik langsung ke full electric mencuat di permukaan. Insinyur mobil EV yang tidak disebutkan namanya ini mengatakan ambisi China cepat-cepat ke mobil murni listrik terlalu naif.
"Pembuat kebijakan China berpikir EV akan menjadi lebih seperti mobil bensin konvensional pada 2025. Tapi itu naif dan semua insinyur mobil akan setuju dengan saya," kata seorang insinyur veteran EV di Honda Motor Co.
"Tentu, EV akan booming, tetapi hibrida dan plug in hibrida diperlukan sebagai teknologi penghubung," katanya.
Sumber anonim yang dikumpulkan Reuters lainnya menyebutkan bahwa dalam kondisi nyata, semua mobil listrik kadang-kadang bisa tak sesuai dengan apa yang diklankan. Terutama saat berkendara jarak jauh di jalan bebas hambatan atau medan berbukit dan dalam kondisi cuaca panas atau dingin.
Terlebih mobil listrik membutuhkan waktu yang lama untuk mengisi ulang, pun demikian biaya sumber dan pergantian baterai masih menjadi pekerjaan rumah. Beberapa negara seperti China, Eropa, bahkan Indonesia sendiri pun ingin meningkatkan penjualan EV dalam waktu 5 hingga 10 tahun ke depan. (riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah