Hal ini diungkapkan langsung oleh Deputy Marketing Director Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Hendrik Wiradjaja yang menyatakan bahwa APM menyatakan tidak berseberangan dengan keputusan prinsipal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Supaya HMC bisa berkomunikasi langsung tanpa ada hambatan, tanpa ada barrier dari kita, dan dia bisa mendengar langsung maupun menyampaikan keinginan atau keluhannya langsung, lebih kepada keterbukaan saja," sambungnya.
Saat disinggung mengenai nilai investasi, HMI tidak mengetahui secara pasti sebab prinsipal HMC berkordinasi dengan pemangku regulator di Indonesia. Sementara HMI bertugas untuk memasarkan produk kendaraan di Tanah Air.
Pun demikian apabila prinsipal mulai berkantor di Indonesia, Hendrik mengungkapkan Hyundai Indonesia masih tetap ada untuk membantu penjualan raksasa Korea ini. "Hyundai Indonesia masih terus eksis, sampai hari ini pimpinan juga masih terus komunikasi dengan HMC bahkan sudah lebih jauh lagi," tambah Hendrik.
"Di mana-mana kalau prinsipal masuk, semua pasti sudah dipegang langsung, tetapi dalam operasionalnya atau distribusinya tentu lokal akan berperan," kata Hendrik.
Indonesia adalah satu-satunya negara di bagian Asia Tenggara yang dipilih oleh Hyundai untuk jadi basis produksi. Nantinya Indonesia bakal jadi pemasok utama mobil Hyundai ke seluruh negara di Asia Tenggara dan Australia. Soal kapasitas dan lokasi masih dirahasiakan.
"Ada dua pilihan lokasi yang sudah diputuskan untuk pabrik Hyundai, yang saya tidak bisa sebutkan. Bahkan sudah meeting dengan pemerintah setempat, mengenai izin, listrik, limbah," tambah Hendrik. (riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!