Perlu diketahui, sebelumnya urusan kemitraan dan tarif ditentukan oleh perusahaan aplikasi. Namun setelah tarif ditentukan oleh pemerintah yang menjadi Rp 2.000 per kilometer, apakah juga akan ditetapkan oleh pemerintah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat menghadap pemerintah, kita membawa beberapa poin mulai dari sektor keselamatan berkendara ojol, tarif, hingga kemitraan dan pemutusan kemitraannya. Sekarang kan baru keselamatan berkendara dan tarif yang baru keluar, tentang kemitraan akan dibicarakan selanjutnya," kata dia kepada detikcom lewat sambungan telepon di Jakarta, Senin (25/3/2019).
"Kita harus bertemu dengan perusahaan aplikasi dahulu. Mereka juga sepertinya saat ini mempelajari dahulu tentang wacana kenaikan tarif ojol. Kemitraan akan dibahas pada tahap selanjutnya," ungkap Igun lagi.
Namun yang diharapkan dari Garda adalah, ada perubahan dalam skema ojol. Sehingga, driver ojol mendapat kesempatan untuk sejahtera.
"Kalau kami sejahtera juga kan ya driver akan senang saat narik. Coba saja bila tidak sejahtera, yang ada malah gampang emosi di jalan. Kan banyak sekarang konflik antara penumpang dengan driver gara-gara penjemputan, masalah jalan doang, dan sebagainya. Saya melihatnya itu karena ada sisi yang hilang yakni kesejahteraan driver," lanjut dia.
![]() |
(ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah