Ojol Juga Ingin Sejahtera

Ojol Juga Ingin Sejahtera

Ruly Kurniawan - detikOto
Senin, 25 Mar 2019 17:39 WIB
Foto: Tim Infografis Fuad Hasim
Jakarta - Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia mengapresiasi langkah pemerintah dalam menyesuaikan tarif ojek online (ojol) dari Rp 1.600 per kilometer menjadi Rp 2.000 per kilometer (batas atas Rp 1.500/km di Jabodetabek). Lalu bagaimana kemitraannya?

Perlu diketahui, sebelumnya urusan kemitraan dan tarif ditentukan oleh perusahaan aplikasi. Namun setelah tarif ditentukan oleh pemerintah yang menjadi Rp 2.000 per kilometer, apakah juga akan ditetapkan oleh pemerintah?



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait hal ini Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono masih belum ingin berkomentar lebih jauh. Sebab masih dalam perbincangan.

"Saat menghadap pemerintah, kita membawa beberapa poin mulai dari sektor keselamatan berkendara ojol, tarif, hingga kemitraan dan pemutusan kemitraannya. Sekarang kan baru keselamatan berkendara dan tarif yang baru keluar, tentang kemitraan akan dibicarakan selanjutnya," kata dia kepada detikcom lewat sambungan telepon di Jakarta, Senin (25/3/2019).

"Kita harus bertemu dengan perusahaan aplikasi dahulu. Mereka juga sepertinya saat ini mempelajari dahulu tentang wacana kenaikan tarif ojol. Kemitraan akan dibahas pada tahap selanjutnya," ungkap Igun lagi.



Namun yang diharapkan dari Garda adalah, ada perubahan dalam skema ojol. Sehingga, driver ojol mendapat kesempatan untuk sejahtera.

"Kalau kami sejahtera juga kan ya driver akan senang saat narik. Coba saja bila tidak sejahtera, yang ada malah gampang emosi di jalan. Kan banyak sekarang konflik antara penumpang dengan driver gara-gara penjemputan, masalah jalan doang, dan sebagainya. Saya melihatnya itu karena ada sisi yang hilang yakni kesejahteraan driver," lanjut dia.

Infografis aturan ojek onlineInfografis aturan ojek online Foto: Tim Infografis Fuad Hasim


(ruk/ddn)

Hide Ads