Tantangan Rio Haryanto, Dulu F1 Kini Pegang Setir Ferrari untuk Balap GT

Tantangan Rio Haryanto, Dulu F1 Kini Pegang Setir Ferrari untuk Balap GT

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 23 Mar 2019 17:52 WIB
Rio Haryanto Foto: Dok. Instagram/ Rio Haryanto
Jakarta - Mantan pebalap F1 tahun 2016 asal Indonesia, Rio Haryanto kini didapuk sebagai salah satu pebalap T2 Motorsport untuk bertarung di kejuaraan Blancpain GT World Challenge Asia 2019 menggunakan Ferrari 488 GT.

Rio dipilih untuk menemani David Tjiptobiantoro, yang sudah lebih dulu mengikuti ajang balap GT. Pria asal Solo kelahiran tahun 1993 ini mengatakan kejuaraan GT akan sangat berbeda dengan F1, maka dari itu ia perlu adaptasi lebih cepat.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suatu tantangan yang sangat berbeda di mana kalau di open wheel aeronya lebih besar, kalau close wheel bisa dibilang mekanikal gri atau mekanikal works bisa influence banyak di lap time," ucap Rio Haryanto.

"Tapi kan saya juga harus team works dan juga banyak share dengan mas david. Kita harus memberikan masukan yang bagus agar mendapatkan setting-an yang optimum. Kita harus mencari jalan tengah karena pemikiran bakal berbeda," kata Rio.



Untuk diketahui bahwa Blancpain GT World Challenge Asia memiliki format dan regulasi yang merujuk pada British GT Champhionship.

Ajang ini memperbolehkan tim memiliki dua orang pebalap yang bergantian setiap 10 menit sekali di area pitstop dengan mobil yang sama.

Kolaborasi pebalap ini terdiri dari profesional dan amatir atau dua orang profesional yang memiliki peringkat tidak lebih tinggi dari Silver di FIA (Silver Cup) dan harus mendapatkan persetujuan dari SRO.

Kendati demikian, Rio mengaku optimistis dengan T2 Motorsport. Bahkan bisa menargetkan juara umum agar bisa mendapatkan tempat di Le Mans 24 Hour tahun depan.



"Akhir tahun lalu saya sempat berlomba di GT4 Shanghai menggunakan menggunakan mobil Audi. Saya juga sempat mencoba mobil GT3, jadi sudah ada sedikit gambaran bagaimana karakter mobil GT4,"

"Tetapi untuk mobil milik tim t2 sendiri saya belum pernah merasakannya. Saya harus beradaptasi secepat mungkin. kemudian dari segi mesin dan setingan mobil itu sendiri kita bisa coba untuk adjust sebanyak mungkin," ungkap Rio. (riar/lth)

Hide Ads