Bus listrik BYD yang digunakan di bali adalah tipe C6, di mana bus ini masuk kategori bus medium yang bertugas sebagai bus feeder (pembantu). Bus ini memiliki konfigurasi jok 2-1, dengan jumlah kursi sekitar 24, ditambah 1 kursi sopir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Presiden Direktur PT Bakrie Autoparts, Dino A. Ryandi, distributor BYD di Indonesia, bus listrik berwarna putih polos yang diuji coba itu tidak mengalami masalah sedikitpun.
"Waktu kami coba di Bali, hampir 1 bulan gak ada masalah sama sekali," kata Dino kepada wartawan, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Transjakarta sendiri dalam pemaparannya saat meresmikan kerja sama dengan BYD dan MAB, kamis (21/3/2019), mengatakan jika merek BYD termasuk salah satu yang banyak digunakan di dunia dan cukup dipercaya.
"Ini (bus listrik BYD) sudah ada di 50 negara. Dan sudah terjual 50 ribu (unit). Bus ini juga sudah banyak beredar di kota Shenzhen dengan jumlah 16.000 unit," Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Agung Wicaksono.
Jika berjalan sesuai rencana, maka bus listrik BYD termasuk bus listrik lokal, yakni MAB (Mobil Anak Bangsa) akan segera dicoba di rute bus Jakarta, Senayan - Monas, selama 6 bulan.
Nantinya, TransJakarta tidak akan membeli bus - bus listrik tersebut. Melainkan akan menyewanya dari operator bus yang menjadi mitra. Pihak PT Transjakarta akan membayar ongkos operasional berdasarkan rupiah per km. (lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah