Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), ekspor motor pada Januari-Februari 2019 lalu tembus 121.766 unit. Angka itu naik drastis dari 76.700 unit di periode yang sama tahun 2018. Artinya ada peningkatan hingga 58,8 persen untuk ekspor sepeda motor periode Januari-Februari 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sigit, faktor ekspor motor melonjak adalah karena negara tujuan ekspor mengorder motor made in Indonesia dalam jumlah yang lebih banyak. Alasan lain, karena ada beberapa motor baru yang diekspor ke luar negeri.
"Modelnya yang pasti ada yang baru, tapi dari negara yang bersangkutan ordernya juga jadi lebih banyak," kata Sigit.
Untuk negara tujuan terbesar rata-rata negara-negara di Asia Tenggara. Bahkan, kata Sigit, hampir 50 persen ekspor motor dari Indonesia tujuannya adalah negara-negara di Asia Tenggara.
"Jadi lebih banyak di ASEAN," katanya.
Pemerintah memberikan target ekspor motor sebanyak 10 persen dari pasar domestik roda dua. Jika penjualan sepeda motor tembus 6 juta unit per tahun, maka target ekspornya sebanyak 600.000 setahun.
"Dua bulan ini ekspornya sudah 11 persen dari domestik. Kami tidak pasang target ekspor, yang penting bisa memenuhi target yang ditetapkan pemerintah saja," ujar Sigit.
Berdasarkan data AISI, Yamaha masih menjadi pabrikan yang paling aktif mengekspor motor. Pada dua bulan pertama tahun 2019, pabrikan berlogo garpu tala itu mengapalkan 60.371 unit ke berbagai negara atau menyumbang 49,6% dari total ekspor motor Indonesia.
Honda membayangi angka ekspor Yamaha. Pabrikan berlogo sayap mengepak itu mengirim 37.335 unit sepeda motor ke berbagai negara atau menyumbang 30,7% ekspor dari Indonesia.
Berikut performa ekspor lima merek sepeda motor yang tercatat dalam data AISI selama Januari-Februari 2019.
1. Yamaha 60.371 unit
2. Honda 37.335 unit
3. Suzuki 10.628 unit
4. TVS 7.740 unit
5. Kawasaki 5.692 unit. (rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah