Waduh! Warga Vietnam dan Filipina Sudah Lama Naksir Brio

Honda Brio Foto: PT Honda Prospect Motor

Jakarta - Honda Prospect Motor (HPM) menyatakan, Honda Brio telah dilirik cukup lama oleh pecintanya di Vietnam dan Filipina. Tepatnya setelah kali pertama muncul dan langsung dapat tanggapan baik warga Indonesia.

Oleh sebab itu, kedua negara tersebut jadi tujuan utama debut luar negeri Honda Brio. Disebutkan, mobil itu rencananya akan mulai dikapalkan pada 26 Maret 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama muncul di Indonesia dan dapat sambutan baik, Vietnam dan Filipina melihat bahwa mobil ini juga cocok untuk mereka. Kecil, harganya murah, konsumsi bahan bakar baik," ucap Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019).

"Jadi sementara kita akan kabulkan ke Vietnam dan Filipina dahulu," katanya lagi

Jonfis menambahkan model yang akan diekspor nanti akan mengalami penyesuaian namun dengan spesifikasi yang sama. "Detilnya nanti pas peresmian ekspor ya," ujarnya.

Honda Brio generasi kedua dikembangkan untuk meningkatkan seluruh aspek dari generasi sebelumnya berdasarkan kebutuhan konsumen sehingga semakin menjadikan All New Honda Brio terdepan di kelasnya.

Perubahan pada Brio menekankan pada sisi desain, dimensi yang lebih besar serta ruang kabin dan bagasi yang semakin lapang sekaligus fungsional.

Di luar itu, All New Honda Brio tetap mempertahankan berbagai fitur yang menjadi keunggulannya, seperti mesin i-VTEC 1,2 liter dengan tenaga terbesar di kelasnya. Mesin ini memberikan performa maksimal, hemat bahan bakar serta standar keselamatan yang tinggi.

Honda Brio pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2012, disusul dengan Honda Brio Satya satu tahun kemudian sebagai mobil Low Cost Green Car (LCGC). Pada 2016, Honda Brio mengalami penyegaran dari sisi tampilan semakin premium dan fitur yang lengkap. Sedangkan Brio RS tampil lebih sporty.

"Nanti namanya tetap Brio. Tidak pakai Satya, hanya Brio dan Brio RS. Karena Satya hanya untuk Indonesia," tutup Jonfis. (ruk/lth)