Napas Toyota Sienta Megap-megap

Napas Toyota Sienta Megap-megap

Dina Rayanti - detikOto
Selasa, 19 Mar 2019 19:06 WIB
Toyota Sienta. Foto: M Luthfi Andika
Jakarta - Toyota Sienta harus menghadapi ketatnya persaingan mobil MPV di Indonesia. Sienta yang pernah mencatatkan angka penjualan ribuan unit setiap bulannya, kini harus berusaha lebih keras.

Dalam data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Sienta tampak merosot sejak November 2017. Pada Oktober 2017 Toyota masih mampu mendistribusikan 1.485 unit Sienta ke diler-diler, pada November hanya 25 unit.


Kemudian pada Desember distribusi Sienta naik tipis menjadi 69 unit. Tren penurunan distribusi Sienta masih berlanjut di tahun 2018. Selama 12 bulan tahun 2018, Toyota tak pernah mengirim Sienta hingga 1.000 unit setiap bulannya. Sepanjang tahun 2018, Toyota paling banyak mendistribusikan 747 unit Sienta tepatnya pada September.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren penurunan distribusi Sienta terus berlanjut di awal tahun 2019. Membuka awal tahun 2019, Toyota hanya mengirim 66 unit Sienta. Pada Februari 2019, pengiriman Sienta ke diler-diler naik sedikit menjadi 111 unit.

Pihak Toyota beberapa waktu lalu pun sempat mengakui kalau Sienta memang mengalami penurunan. Alasannya Sienta tengah berada di persaingan pasar MPV yang memang cukup ketat.

"Currently emang iya. Penjualan nggak begitu banyak. Tapi di awal jualan kita sempat hits sekitar 2.000 unit per bulan. Jadi saat itu kompetisi dan segmen yang Sienta masuki udah cukup baik. Tapi perkembangannya mungkin terjadi kompetisi ya. Dan pasar itu jadi padat sekali. Sehingga penjualan Sienta jadi sedikit turun," sebut Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi beberapa waktu lalu.


Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto menambahkan Sienta masih membutuhkan waktu untuk bisa kembali meraih penjualan hingga ribuan unit per bulannya.

"Kalau menurut saya sudah banyak yang beli di awal launching, modelnya unik chubby. Di Jepang laku banget, di Indonesia perlu waktu saja sepertinya," tambah Soerjo saat dihubungi detikcom, Selasa (19/3/2019). (dry/lth)

Hide Ads