Jika dilihat, strategi sharing platform ini mirip seperti yang dilakukan Toyota Astra Motor (TAM) dan Astra Daihatsu Motor (ADM) dengan duet Avanza-Xenia.
Baca juga: Begini Bentuk Mobil Penjelajah Bulan |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pria yang akrab disapa Soerjo, kolaborasi yang dilakukan Mitsubishi dan Nissan dengan Xpander dan Livina bakal menjadi sesuatu yang menarik.
"Kolaborasi kedua (model) itu kan jadi menarik. Kita lihat aja hasilnya gimana. Kalau di Avanza kan kolaborasinya udah lama. Nah, apakah Livina itu akan mengganggu Xpander itu perlu diamati," lanjut Soerjo.
Namun menurut Soerjo, hadirnya Livina baru diperkirakan akan mempengaruhi penjualan Xpander. "Kalau lihat dari posisi inden. Mitsubishi mengatakan (Xpander) inden terus, kemudian Livina dengan modelnya yang baru cukup baik gitu ya di masyarakat. Kemungkinan orang pindah ke Livina," katanya lagi.
"Kalau saya jadi kustomer, saya lebih pilih Nissan Livina, karena apa? Karena itu head to head gitu. Tinggal adu aja. Nah, maka saya bilang strategi dia kolaborasi itu harus hati-hati. Kalau kita sama Daihatsu kan udah dari tahun 2004 ya," pungkasnya. (lua/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP