Difabel Sejak Lahir Tak Lunturkan Semangat Zulkifli Jadi Montir

Difabel Sejak Lahir Tak Lunturkan Semangat Zulkifli Jadi Montir

M Bakrie - detikOto
Rabu, 13 Mar 2019 12:44 WIB
Zulkifli, Montir Difabel Asal Maros yang Pantang Menyerah. Foto: M Bakrie/detikcom
Maros - Meski terlahir dengan kondisi lumpuh, Zulkifli (28), warga Jalan Perhubungan, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai, Maros, Sulawesi Selatan, tetap menjalani hidupnya dengan penuh semangat. Zulkifli bekerja sebagai montir motor dan sepeda di bengkel kecil miliknya.

Sepeninggal bapaknya, 10 tahun silam, Zulkifli alias Pe'lo meneruskan usaha bengkel itu untuk membantu membiayai ibunya, Daeng Hawa yang kini berumur 59 tahun. Meski tak pernah mengenyam bangku sekolah, Zul mengaku, keahlian menjadi montir ia dapatkan dari bapaknya.

"Sejak lahir memang kondisi saya sudah begini, tidak bisa jalan. Nah kalau usaha bengkel, saya kerjakan sudah 10 tahun, pas bapak saya meninggal dunia. Saya tidak sekolah, tapi saya belajar sama bapak saya soal bengkel," kata Zulkifli, saat ditemui, Rabu (13/03/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Saban hari, anak bungsu dari 6 bersaudara ini penuh semangat mengerjakan apa pun di bengkelnya, mulai dari tambal ban motor hingga mereparasi sepeda. Ia pun terlihat sangat lihai, meski ia hanya bisa merangkak ke sana ke mari, acap kali ingin mengambil peralatan.

Tak jarang, banyak warga yang memperbaiki motor di bengkel itu merasa iba dan memberikan uang cuma-cuma. Hanya saja, Zul selalu menolak pemberian cuma-cuma itu sebelum ia mengerjakan sesuatu dari mereka. Ia sangat pantang menerima pemberian sebelum ia bekerja.



Penghasilan Zul menjadi montir memang tidak seberapa. Dalam sehari, maksimal ia bisa mendapatkan uang Rp 60 ribu. Tapi terkadang, ia juga tidak mendapat apa-apa karena sepi pelanggan. Uang itu pun ia berikan ke ibunya, sisanya buat modal usaha dan kebutuhan sehari-harinya.

"Paling banyak itu Rp 60 ribu, tapi juga kadang tidak ada. Namanya usaha begini. Misalnya dapat Rp 15 ribu, saya simpan itu Rp 10 ribu, sisanya buat ibu saya. Untuk saya juga ini saya simpan buat modal saya beli alat," paparnya.

Selain montir, Zul juga sering membeli sepeda rusak dari pemulung. Sepeda itu ia perbaiki dan ia rakit kembali untuk ia jual. Dari situ, Zul bisa mendapat keuntungan yang cukup lumayan. Uangnya pun ia simpan untuk membeli kursi roda. (rgr/dry)

Hide Ads