Mobil MPV Terbakar di Jembatan Sumarecon, Ini Kemungkinan Penyebabnya

Mobil MPV Terbakar di Jembatan Sumarecon, Ini Kemungkinan Penyebabnya

Ridwan Arifin, Rizki Pratama - detikOto
Senin, 04 Mar 2019 19:59 WIB
Foto: Mobil terbakar di flyover Summarecon, Bekasi (Isal Mawardi-detikcom)
Jakarta - Sebuah mobil Suzuki terbakar di flyover Summarecon, Bekasi Jawa Barat, Senin, (04/03/2019). Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran pada mobil yang diduga APV atau Maven ini, PT Suzuki Indomobil Sales saat ini tengah menindaklanjuti perihal kabar tersebut.

"Belum tahu kita juga merknya Suzuki APV atau Maven, sekarang lagi kordinasi dengan pihak Sumarecon dan segala macamnya," buka Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Riecky Patrayudha kepada detikOto melalui sambungan telepon, Senin (04/03/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Konsleting atau hubungan arus pendek pada kendaraan mobil menjadi salah satu penyebab paling besar menyumbang angka kebakaran pada mobil.

"Kebakaran mobil hampir 99 persen itu disebabkan konsleting kecuali kecelakaan, biasanya penambahan aksesoris, atau penambahan elektrikal lain yang tidak sesuai standar," ucap Riecky.

Salah satu penyebab yang paling sering adalah akibat pemasangan produk aftermarket yang tidak sesuai dengan kemampuan mobil seperti lampu, klakson aftermarket, dan upgrade sistem audio yang tidak benar.



"Untuk lampu misalnya, padahal ada ketentuan daya yg tepat untuk lampu lalu dipaksakan menggunakan lampu yang tidak kompatibel," kata Riecky.

"Kemudian pengencangan alat-alat elektronik yang terkadang jadi luput dalam perhatian. Misalnya, sambungan kabel yang tidak kuat atau sambungan ke negatif mobilnya tidak kencang itu juga bisa menyebabkan konsleting," tambah Riecky.



Riecky juga mengatakan bila terdapat kabel yang terkelupas atau menempel dengan komponen mesin yang menimbulkan panas sehingga menyebabkan kebel meleleh. Namun bila pemilik melakukan perawatan di bengkel resmi hal seperti ini sangatlah kecil kemungkinannya dan dijamin pertanggungjawabannya.

"Kalau semua kesalahan produksi, prosedur kerja di bengkel resmi kami akan menanggungnya. Karena pekerjaan bengkel resmi memiliki garansi," tambah Riecky.

"Standar yang sudah kami pegang, bila terjadi permasalahan yang menyangkut safety, kami akan investigasi dan didalami lebih lanjut," pungkas Riecky. (riar/lth)

Hide Ads