Harga yang jauh dari jangkauan masyarakat pada umumnya tersebut disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya pajak kendaraan. Hal ini akan menjadi penghambat penggunaan kendaraan yang minim emisi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang lebih cocok adalah tax insentif. Jadi apabila kita menghadirkan kendaraan tersebut di tanah air, apa kemudahan dari sisi finansial yang dapat diperoleh. Sisi finansial ini bukan serta merta untuk Mercedes-Benz tapi juga ke pelanggan sehingga teknologi tinggi ini bisa dirasakan dengan biaya yang ideal," kata Hari.
Baca juga: Mobil Hybrid Tidak Masuk Dalam Perpres |
Mercedes-Benz pun juga mengakui harga mahal tersebut bisa menurun jika semakin banyak volume penggunanya. Pasalnya biaya investasi seperti riset dan pengembangan teknologi baru bisa dibagi bersama.
"Di segmen premium meskipun harga bukan utama tapi juga akan lebih mudah mengadopsi teknologi terbaru. Harga tinggi itu juga sesuai dari biaya investasi seperti riset, development dan trial. Jika volume kendaraan meningkat maka biaya investasi akan dibagi bersama-sama," pungkas Hari.













































Komentar Terbanyak
Malaysia Tolak Tawaran Bank Dunia, Harga Bensin RON 95 Tetap Rp 8.000!
Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta
Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Mobil Bekas Dihapus