'Walaupun Transportasi Umum Sudah Baik, Kebutuhan Memiliki Mobil Tetap Tinggi'

Jakarta - Dewasa ini pembenahan transportasi umum kian gencar. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beberapa waktu lalu bahkan menyampaikan bahwa Light Rail Transit (LRT) rute Kelapa Gading-Velodrome Jakarta sebentar lagi bisa beroperasi.

Namun walau begitu, kebutuhan memiliki mobil diramalkan bakalan masih tinggi. Sebab, kini kendaraan bukan hanya sebagai transportasi saja melainkan jadi salah satu lambang eksistensi diri.

"Menurut Gaikindo kemarin, tahun ini kondisi penjualan mobil akan stagnan. Kontribusi passanger car tidak naik besar, dibandingkan komersial tiga tahun naik signifikan. Kalau berbicara pengaruh infrastruktur yang sekarang berjalan, manufaktur itu tidak ada problem sehingga komersil naik terus hingga 33 persen," ucap Direktur Pemasaran dan Purnajual Honda Prospect Motor Jonfis Fandy di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau nanti ada MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta pun, dan segala transportasi umum lainnya seperti jalan tol yang makin banyak, tidak membuat otomotif itu turun. Karena kepemilikan rasio masih tinggi," lanjut dia.

Rumah-rumah baru di sekitar pembangunan infrastruktur itu juga, kata Jonfis kembali, masih membutuhkan kendaraan sebagai transportasi harian mereka. Entah sebagai transportasi transit atau penghubung saja, ataupun transportasi utama.

"Kita lihat saja deh, rumah-rumah baru yang ada di sana. Mereka tetap membutuhkan kendaraan. Hitung saja satu rumah minimal satu kendaraan. Jadi hal ini (perkembangan transportasi umum) tidak membuat sektor otomotif mengalami penurunan penjualan," paparnya.

Dikesempatan lain, Budi Karya mengatakan bahwa LRT Jakarta rute Kelapa Gading - Velodrome diharapkan bisa beroperasi akhir bulan Maret 2019.

"Insya Allah akhir Maret selesai. Karena bagian signal dan depo itu yang belum selesai. Akhir Maret baru dioperasikan. Tidak ada kendala lain. Jadi kita tunggu konstruksi berkaitan dengan signal dan depo selesai," katanya.

"Tim saya sudah berkoordinasi dengan developernya itu selesainya kira-kira pertengahan Maret setelah itu kita sertifikasi. Sertifikasi sekitar 1 - 2 minggu selesai," lanjut Budi.

Terkait tarif, nantinya akan ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Tonton juga video 'Anies: Tahun 2030, 75% Warga Jakarta Gunakan Transportasi Umum':

[Gambas:Video 20detik]