Di Indonesia, mobil China bukanlah sesuatu yang baru. Sebelumnya pernah ada merek Chery dan Geely. Namun keduanya tak punya pabrik sekaliber mobil-mobil Jepang.
Chery dan Geely harus gulung tikar karena mobilnya tak lagi diminati orang Indonesia. Baik Chery dan Geely tak mampu bersaing dengan mobil Jepang yang memang cukup mendominasi penjualan mobil di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang berbeda justru diterapkan Wuling dan DFSK. Keduanya tak ingin hanya menjual mobil di Indonesia namun juga membangun pabrik disertai puluhan diler di Tanah Air. Produk-produk yang dikeluarkan pun terbilang agresif untuk bisa menyaingi mobil Jepang.
![]() |
Tak cuma itu, harga jualnya pun murah. Keduanya pun tak asal, fitur-fiturnya disesuaikan dengan keinginan orang Indonesia. Wuling misalnya dalam kurun waktu dua tahun sudah meluncurkan empat mobil baru. Dua mobil mengisi segmen MPV yang identik dengan orang Indonesia, satu mobil komersial, dan terakhir sebuah SUV.
Terkait jenis mobil, strategi DFSK justru berbeda. DFSK justru memilih SUV dan pick-up untuk dijual di Indonesia.
Baca juga: Honda Sebut Mobil China Bukan Saingannya |
Jika melihat data penjualan, Wuling terbilang cukup berhasil. Bermain di segmen MPV, Wuling mampu mengambil porsi di antara mobil Jepang. Wajar saja, mobil jenis MPV memang paling banyak peminatnya.
Sedangkan DFSK harus bersusah payah. Segmen SUV memang diminati oleh kalangan tertentu karena harganya di atas rata-rata mobil MPV. Keduanya masih butuh waktu membuktikan kalau mobilnya memang bisa bersaing setelah bertahun-tahun digunakan. (dry/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!