Walau begitu, Honda menegaskan bahwa mereka bukan saingan mobil China. Hal tersebut dipaparkan Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy saat berbincang bersama wartawan di sela-sela Media Test Drive New Mobilio di Ancol, Jakarta, Rabu (27/2/2019).
"Tidak kok (saingan Honda-Red). Kalau merek China (Wuling) sih, mereka punya market tersendiri. Mereka juga masih punya tantangan besar misalkan tentang purna jual, biaya servis, resale value, dan banyak lagi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal tukar tambah dengan mobil Jepang sendiri, mobil China cenderung lebih berat. Hal ini dipacu dengan nilai jual mobil China tersebut dan juga harga beli mobil Jepang.
"Mobil China itu, kalau ingin tukar tambah larinya kemana? Mungkin ke merek China lagi. Sebab kalau dia beli sekarang Rp 160 juta, ketika dijual berapa. Lalu saat pindah (tukar tambah-Red) ke mobil Jepang, bakal nombok banyak. Kan malah rugi," pungas dia.
Tapi bukan berarti mobil China sekarang tidak pantas untuk diperhatikan. Sebab, mobil-mobil yang ditawarkan ke masyarkat Indonesia saat ini sudah mampu bersaing.
Tonton juga video Kiprah Mobil China di Indonesia:
(ruk/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah