Jato, supplier intelijen bisnis otomotif global, yang mengumpulkan data dari 54 pasar otomotif dunia menyebut, banyak perusahaan otomotif merasakan efek ketegangan perdagangan, perubahan politik di pasar-pasar utama, dan ancaman baru terhadap status quo dari industri.
"Tahun lalu (2018) bisa dianggap sebagai awal era baru bagi industri otomotif," sebut Felipe Munoz, analis global Jato.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Warna Mobil Pengaruhi Harga Jualnya? |
Jato mencatat, dari 54 pasar otomotif di dunia, penjualan mobil di Planet Bumi tembus 86,01 juta unit selama 2018. Angka itu sebenarnya turun tipis jika dibanding tahun 2017. Data Jato yang sama menyajikan penjualan mobil di dunia pada 2017 sebanyak 86,43 juta unit. Artinya ada penurunan 0,5 persen penjualan mobil 2018 dibanding 2017.
Penjualan mobil yang menguat terjadi di India, Brasil, Rusia dan Asia Tenggara. Hasil itu mengimbangi penjualan yang seret di Eropa, China dan Amerika Serikat.
Baca juga: Penjualan Mobil Belum Terpengaruh DP 0% |
"Penurunan di pasar China memiliki konsekuensi pada sisa pasar global pada 2018. Karena China menyumbang hampir 30 persen penjualan kendaraan global. Setiap perubahan yang terjadi di sana terasa di seluruh dunia," kata Munoz.
China masih bertahan sebagai pasar mobil terbesar di dunia. Di negara itu, sebanyak 28,08 juta mobil terjual selama 2018. Diikuti oleh Eropa dengan 17,7 juta unit, dan Amerika Serikat 17,3 juta unit.
Sementara Indonesia, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) mobil pada 2018 tercatat sebanyak 1.151.291 unit.
![]() |
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah