Namun ketika ditanya sambutan Nissan tentang era kendaraan listrik di Indonesia, ia meminta sedikit waktu untuk memikirkannya.
"Tentang kendaraan listrik, kami tertarik dan akan berkomitmen untuk berkontribusi di domain ini (Indonesia) sebagai merek Nissan. Di Asia Tenggara, kami melihat adanya ekspektasi dari konsumen atas kendaraan listrik, bukan hanya pemerintah. Saya melihat polusi PM2.5 sangat signifikan hari demi hari," kata Regional Senior Vice President Nissan Asia & Oceania, Yutaka Sanada di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nissan Juke, Hidup Segan Mati Tak Mau |
"Ya, beri kami waktu untuk mempelajari lebih lanjut dan membawa ke Indonesia secepat mungkin. Bukan saja mobil listrik, tapi juga teknologi E-power. Sebab ini solusi yang baik di tingkatan Indonesia," lanjutnya.
Di kesempatan itu juga Yutaka menjanjikan bahwa studi yang dilakukan timnya tak akan memakan waktu lama. "Kami akan mempercepat studi di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Nissan: Livina Bukan Lawan Avanza-Xenia |
Hal sama juga dikatakan Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia Isao Sekiguchi di sela-sela konferensi pers peluncuran Nissan Livina dan Serena. "Pengguna kendaraan di Indonesia jumlahnya besar, teknologi itu (mobil listrik/E-power) mungkin solusi yang baik," kata dia.
"Kami tertarik dengan mobil listrik dan kami juga sudah mulai merancangnya. Beri waktu kami untuk mempelajari dan mengembangkannya," lanjut Sekiguchi.
Simak Juga 'Akkasaraki, Mobil Hemat Energi Karya Mahasiswa Makassar':
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah