"Motor berkapasitas mesin 250cc ke atas kalau masuk tol itu lebih bagus. Kami support pemerintah. Tetapi baiknya tidak semua sepeda motor bisa masuk tol karena safety itu penting," katanya di Jakarta.
"Di negara maju itu, pengendara motor sudah terdidik dengan baik. (Ujian) Surat Izin Mengemudinya baik. Jadi secara otomatis (ketika sudah dapat SIM), kemampuan berkendaranya juga bagus. Mereka benar-benar safety dan disiplin. Nah menurut saya, kita sedang masa transisi dan saya rasa ke depannya Indonesia akan seperti itu. Potensinya ada," lanjut Beti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan sama, Presiden Direktur YIMM Minoru Morimoto pun menyatakan bahwa motor 250cc ke atas mungkin bisa masuk tol. Sebab, pemilik kendaraan tersebut sudah dinilai lebih waspada dan juga memiliki kemampuan berkendara motor yang baik.
"Yamaha sangat meminta motor diperbolehkan di jalur bebas hambatan. Saya pribadi mendukung semua motor masuk tol, tetapi bertahap. Maksudnya mungkin matik lebih 250 cc bisa ide bagus, sport juga memungkinkan," ujar Morimoto.
Ide motor masuk tol sebenarnya sudah lama berkumandang di Indonesia, namun baru-baru ini terangkat lagi lewat pernyataan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo. Sejauh ini ide Bamsoet itu disetujui oleh Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri Inspektur Jendral Refdi Andri.
Baca juga: Motor Masuk Tol, Adil Tapi Rawan Kecelakaan |
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 2009, Bamsoet menyatakan bahwa di jalur tol nanti, ada pemisah untuk sepeda motor di tol. Seperti yang sudah diterapkan di Tol Bali Mandara.
"Terpisah atau disediakan jalur khusus satu arah dengan gate atau gerbang khusus motor bagi ruas-ruas tol yang masih memungkinkan selebar 2,5 meter di sisi bahu jalan yang dibatasi separator beton dengan tingkat keamanan yang tinggi seperti yang sudah ada di Tol Bali Mandara," ucap Bamsoet.
"Dengan demikian, kemacetan pemotor di jalan biasa akan terurai karena sebagian pemotor masuk tol khusus motor. Dan potensi kecelakaan pun terhindar karena satu arah, tidak berlainan arah. Seperti kasus Bali. Jadi, siapa bilang dengan jalur khusus motor dengan separator berkeamanan tinggi di tol itu berbahaya dan menambah kematian?" lanjutnya.
(ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!