Selain Baterai, Ini yang Buat Harga Mobil Listrik Mahal

Selain Baterai, Ini yang Buat Harga Mobil Listrik Mahal

Ruly Kurniawan - detikOto
Kamis, 31 Jan 2019 11:50 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Banyaknya teknologi khusus yang disematkan dalam mobil listrik sehingga membuat harganya menjadi lebih mahal dari mobil konvensional. Baterai dan software pendukungnya misalkan.

Namun di luar itu, ada hal lain yang membuat banderolan mobil listrik melambung tinggi. Yakni stasiun pengisian daya listriknya. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu standar yang bisa digunakan menyeluruh bahkan berlaku di berbagai negara lain.

Sekjen CHAdeMO Association, Makoto Yoshida mengatakan bahwa standarisasi pengisian daya listrik atau di Indonesia dikenal dengan sebutan SPLU (Stasiun Penyedia Listrik Umum) penting untuk mengurangi biaya dari mobil listrik. Akibatnya, banderolan mobil akan menjadi lebih murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Standarisasi charging station itu akan berpenaruh terhadap produksi kendaraan listrik. Tiap negara tentu memiliki standar berbeda namun sejatinya hanya ada dua tipe. Inilah salah satu yang berperan untuk mengurangi harga dari mobil listrik," katanya di Seminar Indonesia-Japan Automotif yang bertema Electrified Vehicle Concept of xEV and Well to Wheel, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin), Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Di Jepang saja, lanjut dia, Pemerintah harus mengeluarkan US$ 1,3 miliar untuk membuat instalasi charging station untuk kendaraan listrik. "Sekarang sudah ada 28.000 tempat pengecasan umum yang bisa digunakan. Nah dengan seperti ini, pabrikan tak perlu membuat charging station sendiri sehingga harga mobil listrik jadi lebih murah," kata Makoto lagi.

Di kesempatan sama, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika juga mengatakan bahwa salah satu manfaat dari standarisasi charging station (SPLU) untuk mengurangi dampak negatif ketika mobil mengisi daya listrik.

"Standarisasi itu perlu karena terkait keamanan. Berupa, pembatasan voltase, menjamin tidak ada kebocoran, dan lainnya," ucap dia.



Namun di Indonesia, standarisasi kendaraan listrik belum ditentukan. Hal tersebut dikatakan Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wanhar beberapa waktu lalu.

"Standar charging station yang umum ada tiga tipe yaitu satu, dua, dan combo. Nah kalau kita pilih yang mana itu BSM, nanti kita akan menentukannya. Tapi maaf, untuk saat ini belum dipastikan," katanya di Jakarta, Senin (10/12/2018).

"Namun bila melihat perkembangan teknologi saat ini akan lebih bijaksana tipe dua. Kami mengusulkannya begitu. Tapi nanti tergantung apakah sifat standar itu konsensus, kalau semua sepakat ya tipe dua. Namun bila tidak, ya kita tunggu," lanjut Wanhar. (ruk/rgr)

Hide Ads