Renault dan VW Bakal Produksi Mobilnya di Indonesia?

Renault dan VW Bakal Produksi Mobilnya di Indonesia?

Ruly Kurniawan - detikOto
Kamis, 31 Jan 2019 09:21 WIB
Renault. Foto: Rachman Harianto
Jakarta - Kabar beberapa produsen otomotif asal Eropa ingin masuk Indonesia telah terdengar mulai pertengahan Agustus 2018 lalu. Hal ini dilandasi dari perkembangan Indonesia khususnya pada sektor otomotif yang baik.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengamininya. Ia bahkan mengungkapkan beberapa produsen otomotif yang ingin jajal pasar dalam negeri yakni Renault dan Volkswagen.


"Banyak yang berminat untuk memulai bisnis manufakturnya di Indonesia," ucap Putu kepada detikOto di sela-sela Seminar Otomotif Indonesia-Jepang di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (29/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang sudah datang ke saya itu Renault, yang ingin mulai buat CKD. Lantas ada Volkswagen (VW), dia mau masuk kesini," lanjutnya.

Namun tak dikatakan apakah keduanya bakal buat pabrik besar di Indonesia atau tidak. Yang jelas, mereka akan berkomitmen.

"Yah, mereka akan komitmen. Yang dari Korea Selatan (Hyundai-Red) juga," ujar Putu singkat.

Perlu diketahui, Renault baru saja merombak badan usahanya dengan mengganti Agen Pemegang Merk atau mitra ke Nusantara Maxindo Group. Dalam waktu dekat, produsen otomotif asal Perancis ini akan membuka beberapa diler dan memperkenalkan produk baru yakni mobil keluarga murah (MPV).

Tak hanya itu, Indonesia sendiri disebut sebagai salah satu negara penting bagi Renault. Sehingga, semua line-up produk Renault mulai dari hatchback, MPV, SUV, hingga elektriknya akan dibawa.


Sedangkan Volkswagen (VW) sudah cukup lama berkutat di Indonesia. Namun hingga sampai saat ini, kehidupan VW dapat dibilang tak begitu gemilang seperti di pasar globalnya. Apalagi setelah kasus dieselgate di 2015.

Tetapi beberapa waktu lalu dikatakan, VW akan meneruskan investasi pabrik di Indonesia yang sempat tertunda sejak 2013 lalu. Soal investasi ini, direncanakan dimulai pada tahun 2019. (ruk/dry)

Hide Ads