Namun ternyata, pengembangan baterai listrik tanpa dibarengi kendaraannya itu sendiri merupakan hal sia-sia. Sebagaimana dikatakan Ichiro Kutani, Senior Research Fellow The Institute of Energy Economics, Japan (IEEJ) berdasarkan penelitiannya tentang dampak kendaraan listrik terhadap 3Es di Indonesia.
"Dapat disimpulkan, bila pengembangan baterai untuk kendaraan listrik lebih cepat dibanding kesiapan kendaraan listriknya itu sendiri akan mengakibatkan hal negatif. Tidak baik. Sebab error (ketidaksesuaian baterai terhadap kendaraan listrik) akan sangat besar," ucapnya di Seminar Indonesia-Japan Automotif yang bertema Electrified Vehicle Concept of xEV and Well to Wheel, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin), Jakarta, Selasa (29/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi baiknya, pengembangan energi dalam hal ini baterai untuk kendaraan listrik diimbangi juga dengan pengembangan kendaraannya. Harus berbarengan pengembangannya," lanjut Kutani.
Ia juga tak menampik bahwa menyiapkan pabrik baterai sejak dini tidak salah, bahkan sangat baik. Sebab pada tahun 2030 persaingan di industri tersebut akan ketat. Namun jangan lupa untuk mengembangkan kendaraannya juga.
"Kendaraan listrik untuk mobil kecil diperkirakan akan booming di tahun 2030, sedangkan truk di atasnya. Artinya, pada tahun tersebut pengembangan baterai merupakan persaingan yang ketat sekali," kata Kutani.
Seminar Indonesia bersama pelaku industri otomotif dari Jepang sendiri merupakan salah satu inisiasi pemerintah untuk mempercepat pengembangan dan implementasi kendaraan listrik di Indonesia. Dalam hal ini Kemenperin berdiskusi langsung dengan berbagai pihak mulai dari Kementerian Perindustrian Jepang, peneliti asal Jepang dan Indonesia, serta pelaku industri otomotifnya sendiri.
"Seperti kita ketahui, sekarang kendaraan listrik menjadi perbincangan hangat dan trending topic di mana-mana. Untuk mendapatkan pengertian yang sama tentang kendaraan listrik tentu kita harus membahasnya bersama. Sehingga, seminar ini saya rasa sangat penting sebagai awalan kita menuju era kendaraan listrik," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto.
Tonton Juga 'Kata Mereka Soal Kendaraan Bertenaga Listrik':
(ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis