Dalam Seminar Otomotif Indonesia-Jepang pada Selasa (29/12019), di Gedung Kementerian Perindustrian, sejumlah hasil studi mengenai mobil listrik dipaparkan oleh ahli dari sisi teknis dan ekonomi bisnis. Pada kesempatan tersebut ITB melakukan studi mengenai efisiensi sedangkan UI membahas sisi ekonomi di Indonesia.
Baca juga: Jurus Mobil Listrik Biar Laris di Indonesia |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kutani melanjutkan untuk Indonesia sendiri secara spesifik masalah utama adalah sumber tenaga pembangkit listrik. Sebagian besar sumber energi yang digunakan untuk listrik di Indonesia masih menggunakan batubara yang memberikan dampak buruk pada lingkungan
"Indonesia itu, terutama pembangkit listriknya masih berpusat pada penggunaan batubara. Ke depannya penggunaan batu bara ini perlu dikurangi dampaknya," ungkap Kutani.
Poin kedua yang perlu diperhatikan oleh indonesia dalam kesiapan penggunaan mobil listrik adalah mengenai baterai. Di Indonesia harga baterai mobil listrik masih sangat mahal oleh karena itu perlu menerapkan teknologi yang bisa menekan harga baterai.
"Kedua adalah baterai yang mahal, oleh karena itu perlu dibicarakan lagi teknologi yang diadopsi untuk menekan harga baterai," pungkas Kutani.
Simak juga video Kementerian ESDM Dorong Implementasi Kendaraan Listrik di RI':
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah