Kwid dirilis pertama kali oleh Renault tahun 2016. Kehadirannya pun mengejutkan karena banderol harga lebih murah dibandingkan Low Cost Green Car (LCGC).
LCGC sendiri menyandang julukan sebagai mobil murah. Tetapi kala itu harganya malah lebih mahal dari Kwid. Sebagai gambaran Kwid pertama kali mengaspal dibanderol Rp 117,7 juta sedangkan LCGC yang aturan harganya ditentukan pemerintah sudah mencapai Rp 130 jutaan. Belum diketahui apakah Renault menaikkan harga Kwid atau tidak karena tak tertulis dalam situs resminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2017 berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) hanya 162 unit Kwid terdistribusi ke diler-diler Renault.
Setahun setelahnya tak lebih baik. Masih dalam data yang sama Kwid tak kunjung membaik. Tahun 2018 tak sampai 100 unit Kwid terdistribusi. Tercatat hanya 49 unit Kwid saja dikirimkan ke diler.
Bagaimana dengan LCGC merek Jepang? Mengambil contoh Toyota Agya dalam setahun terjual 29.106 unit sedangkan Daihatsu Ayla 26.952 unit. Atau bahkan LCGC versi 7-seater Calya hampir bisa merangsek menjadi mobil terlaris se-Indonesia dengan 63.970 unit.
Baca juga: Jurus Renault Lawan Mobil Jepang |
Hanya ada satu model Kwid ditawarkan di Indonesia. Harganya yang murah, tak membuat Renault mengesampingkan fitur-fitur di dalam Kwid.
Bermesin 1.000cc Kwid sudah dilengkapi Remote Keyless Entry with Central Locking, sabuk pengaman di depan dan belakang, airbag pada bagian pengemudi, instrumen digital, electric power steering, bluetooth audio streaming and handsfree telephony, USB port, layar sentuh multimedia, hingga navigasi GPS. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis