Jas Hujan Produksi Dalam Negeri Ini Gunakan Bahan Baku dari Korea

Jas Hujan Produksi Dalam Negeri Ini Gunakan Bahan Baku dari Korea

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 26 Jan 2019 17:05 WIB
Rumah produksi jas hujan Foto: Ridwan Arifin
Jakarta - Jas hujan buatan dalam negeri kualitasnya tidak kalah dengan produk-produk impor. Harganya pun tidak kalah bersaing.

Bahkan memasuki musim hujan, permintaan jas hujan bisa meningkat dua kali lipat. Hal tersebut turut diamini Mohamad Said, produsen jas hujan bermerk Ascold asal Depok, Jawa Barat.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah, dari bulan Oktober permintaan tinggi sampai sekarang kita nggak ada stok lagi, sebulan bisa produksi sekitar 1.500 jas hujan," ungkap Said kepada detikOto yang memiliki rumah produksi di Tapos, Depok, Jawa Barat.

Jas hujan produksi Ascol dibanderol mulai Rp 250.000 per buah. Harga tersebut untuk penjualan di kalangan reseller.

Soal desain, Said memproduksi jas hujan dalam beberapa model dari seperti jaket harian, dan gamis. Modelnya itu tersedia dalam beberapa ukuran, khusus untuk ukuran besar, seperti XXXXL harganya Rp 260.000 dan Rp 295.000.



Bahan baku yang ia gunakan diproduksi di Korea Selatan, ia mengakui untuk mendapatkan polyster dengan coating pu atau taslan yang ia gunakan masih dengan mudah didapatkan di distributor bahan baku pakaian dalam negeri.

"Bahan kita polyster, coatingnya poliuretan (PU), bahan dari korea cuma masih bisa didapatkan di Indonesia, keunggulannya sudah pasti anti-air, tidak kaku, tidak gampang pecah, dan tidak panas saat digunakan" ungkap Said.

Said mengatakan, saat ini banyak bahan jas hujan PVC buatan dalam negeri. Namun, kualitasnya belum bisa menyerupai buatan Korea Selatan.

Konsumennya datang dari seluruh Nusantara, namun wilayah Jabodetabek masih mendominasi angka penjualan. "Sekarang sudah dimudahkan dengan sistem online, saya maksimalkan potensi untuk menjangkau konsumen dari situ," ungkap Said. (riar/lth)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads