Pengguna Mobil Paling Cerewet soal Masalah AC

Pengguna Mobil Paling Cerewet soal Masalah AC

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Rabu, 23 Jan 2019 11:38 WIB
Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta - Orang Indonesia paling cerewet kalau ada masalah dengan AC (penyejuk udara) di mobilnya. Hal ini yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Wajar saja siapa yang mau panas-panasan pas macet ya?

Selain AC yag tidak dingin, masalah lain yang dikeluhkan masyarakat Indonesia di kendaraan adalah bahan kursi lecet atau mudah kotor; dan masalah pairing dan connectivity yang sering terjadi dengan Bluetooth telepon genggam.

Demikian hasil Studi Kualitas Awal Kendaraan atau Initial Quality Study yang dilakukan oleh JD Power. Survei melibatkan 2.576 pemilik kendaraan baru yang membeli kendaraan antara Oktober 2017 dan September 2018. Penelitian ini mencakup 52 mobil penumpang, pick-up dan model kendaraan utilitas dari 10 macam merk. Penelitian dilaksanakan dari Mei sampai dengan Desember 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Penelitian berfungsi sebagai tolok ukur industri bagi kualitas kendaraan baru dengan menguji masalah-masalah yang dialami oleh pemilik kendaraan baru dalam periode dua hingga enam bulan pertama memiliki kendaraan di dua kategori yang berbeda: masalah terkait desain, dan cacat dan kerusakan.

Penelitian ini memasukkan lebih banyak pertanyaan-pertanyaan diagnosa terperinci sekitar delapan kategori masalah: bagian luar kendaraan; pengalaman mengendara; fitur/ kontrol/ tampilan; audio/ komunikasi/ hiburan/ navigasi; kursi; penghangat/ ventilasi/ AC; bagian dalam kendaraan; dan mesin/ transmisi. Keseluruhan nilai kualitas ditentukan oleh masalah-masalah yang dilaporkan per 100 kendaraan (PP100) dengan jumlah laporan masalah lebih rendah menunjukkan kualitas yang lebih tinggi.

Penelitian menemukan bahwa keseluruhan jumlah masalah pada setiap 100 kendaraan (PP100) di 2018 adalah 63 kasus. Selain masalah terkait desain, pemilik kendaraan baru juga menemukan cacat produksi seperti masalah kualitas, walaupun jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan di tahun 2017. Masalah-masalah tersebut termasuk masalah pada speaker dan wiper kaca depan yang rusak atau tidak bekerja dengan baik, dan terdapat bau yang tidak enak di bagian dalam kendaraan.



"Terlihat dari berkurangnya jumlah keluhan terhadap masalah produksi, jelas sekali OEM mendengar dan memberikan solusi bagi keluhan yang disampaikan pelanggan. Walau demikian, pelanggan terus semakin peka terhadap masalah desain pada kendaraan mereka. Di kota besar seperti Jakarta, dimana kemacetan parah menyebabkan pemilik kendaraan menghabiskan waktu di dalam kendaraan lebih lama sehingga menjadikan mereka lebih memperhatikan isu-isu terkait desain dan kenyamanan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi para produsen melihat dan menjawab isu-isu terkait desain dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan," ujar Country Manager, Indonesia dari J.D. Power Srabani Bandyopadhyay dalam siaran pers, Rabu (23/1/2019).

Dalam tiga tahun terakhir, proporsi masalah terkait desain hampir mencapai dua kali lipat, jika dibandingkan dengan masalah terkait produksi, hingga 40% di tahun 2018 dari 27% di 2015.

Berikut adalah temuan-temuan tambahan pada penelitian di tahun 2018:

- Pemilik kendaraan yang baru pertama memiliki kendaraan melaporkan lebih sedikit masalah: Para pembeli yang membeli kendaraan untuk pertama kalinya menyampaikan keluhan masalah lebih sedikit daripada pembeli yang sudah pernah membeli kendaraan sebelumnya (masing-masing berurutan 56 PP100 vs. 73 PP100).

- Pemilik kendaraan yang berusia lebih muda lebih banyak melaporkan masalah: Pelanggan yang berusia 29 tahun atau lebih muda melaporkan jumlah masalah lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang berusia 30 tahun atau lebih tua (masing-masing berurutan 75 PP100 vs 59 PP100). Pemilik kendaraan yang berusia lebih muda melaporkan lebih banyak kejadian masalah pada kategori bagian dalam, bagian luar dan kursi dibandingkan dengan pelanggan yang lebih tua usianya.

- Kualitas produk yang baik meningkatkan kemungkinan pelanggan mempromosikan merk: Net Promoter Score®[1] (NPS) mengukur kemungkinan pelanggan memberikan rekomendasi, baik produsen maupun model kendaraan, dalam skala 0-10. Para promoter (pemilik kendaraan baru yang memberikan angka penilaian 9-10 poin untuk kemungkinan mereka akan memberikan rekomendasi merk kendaraan) melaporkan 68 PP100, dibandingkan dengan 123 PP100 yang dilaporkan oleh detraktor (pelanggan yang memberikan angka rating 0-6 poin pada kemungkinan mereka akan merekomendasikan merk kendaraan).

Untuk tipe mobil yang paling minim masalah, Daihatsu Sigra berada pada peringkat tertinggi dalam segmen kendaraan entry compact (42 PP100). Honda HR-V berada pada peringkat tertinggi di segmen entry SUV (49 PP100). Mitsubishi Pajero Sport berada pada peringkat tertinggi untuk segmen SUV (50 PP100) dan Suzuki Ertiga berada di peringkat tertinggi segmen entry MPV (30 PP100).


Pengguna Mobil Paling Cerewet soal Masalah ACFoto: JD Power
(ddn/rgr)

Hide Ads