"Volume meningkat di hampir semua wilayah kami (pada 2018), dan kami memasuki 2019 dengan harapan akan ada sedikit peningkatan penjualan," kata Kepala Penjualan Renault, Olivier Murguet kepada wartawan seperti dilansir Reuters, Sabtu (19/1/12019).
Murguet menolak mengomentari krisis kepemimpinan yang melanda Renault-Nissan menyusul penangkapan Ghosn di Jepang karena dugaan pelanggaran keuangan atau dampak penjualan yang mungkin ditimbulkannya.
Pabrik mobil asal Perancis tersebut membukukan kenaikan penjualan kendaraan 3,2 persen tahun lalu. Angka didapat setelah dorongan kerjasama baru mereka di China dan permintaan yang meningkat di Rusia dan Amerika Latin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjualan Renault naik ke rekor 3,88 juta kendaraan tahun lalu termasuk sekitar 166 ribu yang terjual melalui kemitraan barunya dengan perusahaan Cina, Brilliance. Meskipun demikan, penjualan global mengalami penurunan sebesar 1,2 persen. Renault hampir disusul oleh saingan berat mereka, PSA Group yang menaungi merek Peugeot, CitroΓ«n, DS, Opel dan Vauxhall dengan selisih 6,530 kendaraan.
Tidak seperti Renault, PSA menghindari gangguan besar dari uji emisi WLTP yang diperkenalkan pada bulan September lalu. PSA mampu meningkatkan penjualan 6,8 persen menjadi 3,88 juta kendaraan pada tahun 2018 berkat sebagian besar akuisisi Opel dan Vauxhall.
Pangsa Renault dari pasar mobil penumpang Eropa turun lebih dari satu poin menjadi 9,8 persen pada kuartal keempat yang mana pada tahun sebelumnya merengkuh angka 10,9 persen. Sementara itu penurunan penjualan global merupakan hasil kemunduran di pasar Turki, Iran, China dan India, Renault tetap unggul di segmen pasar yang kecil, dengan kenaikan 0,5 persen dalam penjualan kendaraan Eropa termasuk van.
Renault mengatakan mereka mengharapkan pasar otomotif menjadi stabil di Eropa dan global tahun 2019 ini dengan pasar di Rusia tumbuh 3 persen dan Brasil berkembang 10 persen.
Murguet juga mengatakan Renault tidak memiliki rencana untuk menimbun kendaraan dalam menanggapi keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada bulan Maret mendatang. "Penimbunan mahal dan jangka pendek. kita akan mengambil pendekatan penjualan yang sangat pragmatis dan beradaptasi dengan sangat cepat," kata Murguet.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!