Mercy Sudah Jual Mobil Listrik Tapi Kurang Dilirik Orang RI

Mercy Sudah Jual Mobil Listrik Tapi Kurang Dilirik Orang RI

M Luthfi Andika - detikOto
Jumat, 18 Jan 2019 09:58 WIB
Mobil listrik Mercy EQ Power. Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Marak mobil listrik di dunia, membuat pemerintah Indonesia melirik hal tersebut dan berniat melahirkan regulasi mobil listrik di Indonesia demi merangsang pertumbuhan mobil listrik tentunya. Namun regulasi yang belum lahir hingga saat ini, membuat harga mobil listrik di Indonesia menjadi super mahal. Sehingga membuat konsumen berpikir ulang untuk bisa memilikinya.

Hal itu yang dirasakan Mercedes-Benz atau yang biasa disapa Mercy. Seperti yang disampaikan President & CEO PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Roelof Lamberts, di Yogyakarta.


"Kami siap untuk menjualnya, tapi saat ini tak ada yang mau membelinya di showroom jika saya menjualnya. Karena semua tahu ada skema pajak baru untuk kendaraan listrik, saya perlu menunggu sampai regulasi tersebut diumumkan. Dan konsumen dapat menikmati insentifnya," ujar Roelof.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu jika regulasinya diluncurkan, mau melahirkan berapa mobil listrik di Indonesia, Mercy?

"Saya belum tahu, terutama permintaan dari masyarakat. Tentu kami memiliki perkiraan, kami punya rencana, tapi saya belum bisa membocorkan hal tersebut. Kami akan melihat permintaannya akan seperti apa, ada permintaan juga dari konsumen terkait mobil listrik," tambahnya.


Roelof juga mengatakan Mercedes-Benz terus melakukan investasi untuk pembangunan diler Mercedes-Benz.

"Kami memiliki 3 pilot dealer untuk kendaraan listrik. Kami membuka stasiun pengisian listrik di mall, di kantor kami, dan ada permintaan juga ke kami dealer untuk kendaraan listrik (diler ingin membangun stasiun pengisian mobil lsitrik-Red). Kami membuka stasiun pengisian listrik di mall, di kantor kami, dan ada permintaan juga ke kami untuk memasang stasiun pengisian. Hal tersebut terjadi sekarang. Tapi kapan regulasi akan diluncurkan? (isentif, dan lain-lain)," kata Roelof.

"Dari sisi konsumen, saya pikir konsumen tidak mau membayar lebih untuk plug in hybrid dibanding varian bensinnya. Mungkin ada, tapi bukan mayoritas dan tidak menguntungkan jika diproduksi lokal. Pada akhirnya kami ingin merakit lokal plug in hybrid, dan untuk itu kita butuh volume. dan juga tax incentive," tambahnya.



Simak video 'Si Kecil Sporty, SUV Mercy':

[Gambas:Video 20detik]

(lth/dry)

Hide Ads