"Dia (Hyundai) bilang USD 1 miliar sekitar itu, angka pastinya dia, belum tahu, karena saya tanya sambil makan juga. Bisa lebih tergantung kapasitas," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, Senin (14/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pabrik mobilnya sudah kita bicarakan dengan Hyundai saya sudah ketemu akhir tahun kemarin bulan Desember awal, Seoul. Dan nanti akhir bulan ini, Tim Hyundai, akan datang kemari akan ke sini untuk bicara," ujarnya.
Baca juga: Mobil Khusus Tuna Rungu dari Hyundai |
Pabrik mobil listrik tersebut akan diarahkan ke kawasan industri Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bekapur). Dengan adanya mobil listrik, nantinya industri akan terintegrasi dari hulu hingga hilir.
"Jadi nanti Morowali, Wedabe, Kawarang, Bekasi, Purwakarta industri economic zone, ada Patimban, ada Kertajati. Pabrik mobil di sini (Bekapur), lithium baterai di Morowali, nanti di sini dibangun mobil listriknya, lithium baterai diambil Morowali atau Wedabe," ungkapnya.
Luhut berharap, nantinya mobil-mobil listrik 'made in Indonesia' diekspor ke Australia. Apalagi, Indonesia dan Australia akan memiliki perjanjian perdagangan bebas.
"Nanti dari Karawang, Bekasi Purwakarta, karena sudah punya free trade agreement dengan Australia, di mana Australia tidak memiliki pabrik mobil kita akan ekspor Australia. Karena kita sudah free trade agremeent dengan mereka," terangnya. (fdl/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!