Membandingkan Ninja 250, CBR250RR dan R25, Enakan Mana?

Membandingkan Ninja 250, CBR250RR dan R25, Enakan Mana?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 14 Jan 2019 12:54 WIB
1.

Membandingkan Ninja 250, CBR250RR dan R25, Enakan Mana?

Membandingkan Ninja 250, CBR250RR dan R25, Enakan Mana?
3 motor sport 250 cc, Honda CBR250RR, Kawasaki Ninja 250 dan Yamaha R25 Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Pasar motor sport seperempat liter di Indonesia semakin ramai. Kini, selain Kawasaki Ninja 250 yang menjadi pionir di kelas motor sport 250 cc, ada juga Honda CBR250RR dan Yamaha R25.

Pada 2018, masing-masing motor sport 250 cc itu sudah mendapat pembaruan. Terakhir, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) merilis Yamaha R25 terbaru yang mendapat beberapa sentuhan upgrade.

Kelas motor sport seperempat liter ini terbilang menarik. Sebab, motor ini bisa menjadi pilihan pencinta otomotif roda dua sebelum membeli motor gede (moge). Maklum, di Indonesia motor 250 cc tidak terkena PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah), sementara motor di atas 250 cc konsumen harus membayar PPnBM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Juga, dengan motor sport 250 cc Otolovers bisa merasakan performa ala motor kelas menengah yang cukup gahar. Terlebih, motor sport 250 cc juga menunjang gaya hidup pemiliknya.

Di Indonesia, motor sport fairing 250 cc diramaikan oleh tiga merek tadi. detikOto berkesempatan meenguji coba ketiga motor itu sekaligus melakukan komparasinya. Berikut hasilnya.
Bicara soal desain sebenarnya kembali ke selera masing-masing konsumen. Mungkin ada yang fanatik dengan desain Kawasaki Ninja 250, atau ada yang kesengsem sama lekuk CBR250RR, atau mungkin ada yang pengin punya motor sport dengan DNA moge seperti R25.

Dilihat dari depan, ketiga motor ini sama-sama mengusung desain yang agresif. Maklum, sebagai motor sport fairing 250 cc tampilan motor harus gahar. Ketiganya sudah mengusung lampu depan LED.

Honda CBR250RRHonda CBR250RR Foto: Rifkianto Nugroho



Honda CBR250RR memiliki desain dengan lekukan yang serba tajam. Salah satu fitur andalan motor ini adalah suspensi depan up side down yang membuat tampilannya lebih keren ala moge, selain meningkatkan performa handling.

Hampir sama, desain Ninja 250 di beberapa sudut juga terlihat menajam. Namun, meski sudah LED, lampu depan Ninja tetap terlihat melebar. Berbeda dengan dua pesaingnya, Ninja 250 masih pakai suspensi depan teleskopik.

Kawasaki Ninja 250Kawasaki Ninja 250 Foto: Rifkianto Nugroho



Sementara Yamaha R25 mengadopsi desain kakak-kakaknya seperti Yamaha R6 atau R1. Seperti CBR250RR, Yamaha R25 kini juga sudah pakai suspensi depan upside down. Desain depan R25 terlihat unik lantaran jarak antara lampu ke windshield lebih panjang dibanding kompetitornya. Di tengah-tengah antara lampu depan juga terdapat air duct, mirip moge Yamaha R6.

Yamaha R25Yamaha R25 Foto: Rifkianto Nugroho



Desain kokpit masing-masing motor ini berbeda-beda. CBR250RR menampilkan desain cluster meter digital yang memuat beragam informasi seperti speedometer, takometer, indikator suhu mesin, indikator sisa bahan bakar dan lain-lain.

Honda CBR250RRKokpit Honda CBR250RR Foto: Rifkianto Nugroho



Desain kokpit R25 tak kalah keren, motor ini menggunakan layar cluster meter digital juga. Bedanya, cluster meter R25 lebih melebar. Yamaha sengaja membuat desain seperti ini agar mirip seperti motor MotoGP. Informasinya pun beragam, ada speedometer, takometer, indikator suhu mesin, indikator sisa bahan bakar dan lain-lain.

Yamaha R25Yamaha R25 Foto: Grandyos Zafna



Sedangkan Kawasaki Ninja 250 memadukan cluster meter digital dan analog. Khusus takometer yang menyajikan informasi putaran mesin menggunakan petunjuk analog berupa jarum, sementara informasi lainnya tertera di layar digital.

Kawasaki Ninja 250Kawasaki Ninja 250 Foto: Rifkianto Nugroho



Soal desain, Otolovers lebih suka yang mana?


Ketiga motor ini menawarkan posisi riding yang berbeda-beda. Terutama jangkauan rider terhadap setangnya.

Selama menguji ketiga motor ini, detikOto menyimpulkan Kawasaki Ninja 250 lebih nyaman untuk digunakan harian atau perjalanan jarak jauh. Kenapa? Karena motor ini menawarkan setang yang lebih tinggi dan dekat dengan ridernya.

Kawasaki Ninja 250Kawasaki Ninja 250 Foto: Rifkianto Nugroho

Maklum, Kawasaki membuat Ninja 250 sebagai salah satu motor sport touring. Sehingga, kalau motor ini dibawa perjalanan jarak jauh atau dibawa di tengah kemacetan kota masih nyaman untuk ditunggangi.

Selanjutnya, Yamaha R25 memiliki posisi duduk yang sedikit lebih menunduk dibanding Ninja 250. Yamaha menyebut mendesain ulang bentuk setang under yoke R25 yang turun 20 mm dari versi sebelumnya. Langkah ini diambil untuk mendapatkan aerodinamika terbaik ketika motor digeber di sirkuit. Makanya, posisi duduknya sedikit lebih menunduk.

Yamaha R25Yamaha R25 Foto: Rifkianto Nugroho

Honda CBR250RR adalah motor sport seperempat liter yang posisi ridingnya paling menunduk dibanding kompetitornya. Posisi setang motor ini terbilang rendah sehingga sangat racy ketika digunakan. Ini menjadi keunggulan untuk mendapatkan aerodinamika sekaligus menjadi kekurangan kalau motor digunakan di perkotaan yang macet. Pegal, Bro!

Honda CBR250RR paling menunduk!Honda CBR250RR paling menunduk! Foto: Rifkianto Nugroho

Ketiga motor sport 250 cc ini juga menawarkan fitur andalannya masing-masing. Beberapa di antaranya malah sudah mengadopsi fitur ala motor gede (moge).

Honda CBR250RR mengandalkan fitur throttle by wire dengan tiga mode berkendara. Di dalamnya, terdapat mode Comfort, mode Sport (default), dan Sport+. Masing-masing mode itu memberikan respons yang berbeda-beda. Mode Comfort tarikan mesin agak tertahan, mode Sport sedikit lebih lepas, dan Sport+ lebih gila lagi tarikannya. Semua itu diatur oleh ECU untuk mengatur bukaan katup. Tentunya kalau untuk digeber lebih enak pakai mode Sport+.

Honda CBR250RRHonda CBR250RR Foto: Rifkianto Nugroho

Fitur andalan lainnya yang ada di Honda CBR250RR adalah suspensi depan upside down. Selain menambah kegantengan ala moge, suspensi jenis ini juga membantu membuat motor lebih stabil ketika cornering atau menikung.

Sementara Kawasaki Ninja 250 memiliki fitur andalan Assist and Slipper Clutch. Dengan fitur itu, detikOto merasa sangat dibantu. Bagaimana tidak, tuas kopling jadi terasa enteng sehingga tidak pegal untuk macet-macetan, dan tidak ada gejala back torque atau roda belakang mengunci ketika melakukan engine brake. Fitur yang cukup bermanfaat untuk motor sport 250 cc.

Kawasaki Ninja 250Kawasaki Ninja 250 Foto: Rifkianto Nugroho

Yang terbaru, Kawasaki menawarkan pilihan Ninja 250 dengan sistem Smart Key untuk model terbaru.

Sedangkan Yamaha R25 lebih mengedepankan kesan moge. Motor ini kini punya cluster meter digital dengan sebuah layar LCD. Kokpit secara keseluruhan jadi terlihat seperti R1. Terlebih gaya setang under yoke dengan pelat crown segitiga memiliki kisi lubang, mirip seperti R1.

Tombol starter R25 juga seperti moge. Yamaha R25 punya tombol terintegrasi untuk 3 fungsi, yaitu untuk starter mesin, cut off dan posisi siap untuk dinyalakan.

Yamaha R25Yamaha R25 Foto: Rifkianto Nugroho

Baik CBR250RR, Ninja 250, maupun R25 kini sudah memiliki fitur ABS. Hanya, fitur ABS disematkan di beberapa varian tertentu saja.

Bicara motor sport 250 cc, tentunya harus membahas performanya. Melalui komparasi ini, kami mencoba membuktikan apa yang diklaim masing-masing pabrikan terhadap jagoannya di kelas 250 cc ini.

Kita coba bandingkan spesifikasi di atas kertas terlebih dahulu. Berdasarkan data spesifikasi pabrikan, Kawasaki Ninja 250 lebih unggul dari segi tenaga maksimal. Motor sport 250 cc Geng Ijo itu punya tenaga maksimal 39 PS pada 12.500 rpm dengan torsi maksimal 23,5 Nm pada 10.000 rpm. Kawasaki Ninja 250 menggendong mesin 250 cc dua silinder segaris DOHC 8 katup berpendingin cairan.

Sementara Honda CBR250RR pakai mesin 250 cc dua silinder segaris 8 katup dan dibekali Throttle-By-Wire System with Accelerator Position Sensor. Honda CBR250RR bertenaga maksimal 38,7 PS pada 12.500 rpm dengan torsi maksimal 23,3 Nm pada 11.000 rpm. Beda tipis dibanding Ninja 250.

Terakhir, Yamaha masih pede dengan mesin R25 lawas untuk versi terbarunya. Motor itu masih menggendong mesin 250 cc dua silinder segaris DOHC 8 katup berpendingin cairan. Di atas kertas, mesin Yamaha R25 mampu menyemburkan tenaga hingga 36 PS pada 12.000 rpm dengan torsi maksimal 23,6 Nm pada 10.000 rpm. Secara torsi maksimal Yamaha R25 memang lebih unggul sedikit dibanding kompetitornya.

Tak cukup dengan klaim pabrikan, kami langsung membawa motor ini untuk diuji. Untuk menguji ketiga motor sport 250 cc ini, detikOto mendapat kesempatan menggebernya di area South City, Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Saat itu jalan ditutup untuk umum sehingga kami bisa puas menggeber ketiga motor sport ini dan bisa merasakan mana yang lebih enak untuk digeber.

Secara data spesifikasi di atas kertas, Ninja 250 memang lebih besar tenaganya. Namun, tiga test rider detikOto yang sudah mencoba ketiga motor sport 250 cc ini sepakat bahwa CBR250RR (menggunakan mode Sport+) lebih nendang ketika digeber. Tarikan CBR250RR terasa lebih responsif.

Sementara Kawasaki Ninja 250, seperti model-model sebelumnya, lebih terasa nendang di putaran atas. Meski ketika dites masih terasa enak juga untuk digeber. Sedangkan Yamaha R25 tarikannya lebih smooth.

Kami belum bisa mencoba topspeed ketiga motor ini karena jalanan yang tidak memadai untuk menggeber motor sampai mentok. Sehingga belum bisa disimpulkan bagaimana perbandingan topspeed motor ini di atas aspal. Seharusnya perbandingan topspeed dilakukan di sirkuit agar tidak mengganggu pengendara lain.

Itu dia hasil komparasi ketiga motor sport 250 cc yang meramaikan pasar otomotif Indonesia saat ini. Baik CBR250RR, Yamaha R25, maupun Kawasaki Ninja 250 memiliki keunggulannya masing-masing.

Dari segi desain kembali ke selera masing-masing konsumen. Dari segi posisi riding, Ninja 250 lebih nyaman untuk digunakan harian atau di tengah kemacetan.

Soal fitur juga masing-masing punya andalannya. CBR250RR punya fitur throttle by wire dengan 3 riding mode dan suspensi depan upside down, Kawasaki Ninja 250 memiliki Assist and Slipper Clutch serta Smart Key untuk model terbaru, serta Yamaha R25 punya kesan moge look di beberapa bagiannya dan juga suspensi depan upside down.

Soal performa, menurut kami setelah uji coba di jalanan CBR250RR lebih responsif. Terlebih ketika menggunakan mode Sport+. Mungkin mode berkendara dan throttle by wire sedikit berpengaruh.

Sementara R25 ketika dibawa ke jalan raya memang paling menarik perhatian banyak orang. Mungkin karena R25 memiliki tampang baru. R25 memiliki keunggulan tombol starter seperti moge, dan cornering yang lebih mantap.

Dari ketiga motor sport seperempat liter ini, Otolovers lebih pilih mana?

Tonton Adu Motor Sport 250 cc:

[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads