Gesits, nama panggilan motor tersebut, digadang-gadangkan akan menyandang nama motor listrik nasional. Sebab, hampir keseluruhan komponennya akan dibuat oleh tangan anak bangsa. Bukan hanya itu, institusi yang digandengnya pun adalah dari Indonesia.
Bermula dari pihak Akademisi yang diwakili Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Sebelas Maret (UNS), Gesits menggandeng Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta. Mereka melakukan sebuah kesepakatan kerja sama produksi, pemasaran, dan operasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gesits Siap Bertarung dengan Motor 125 cc |
"Sebagai salah satu institusi teknologi di Indonesia, ITS kita pilih menjadi partner untuk mengembangi produk motor listrik ini karena mereka memiliki kemampuan mendukung dari sisi teknologi," ujar CEO GTI Harun Sjech dalam sebuah wawancara eksklusif bersama detikOto di Jakarta.
Dari pemerintah/BUMN yang tergabung merupakan BUMN yang memiliki keahlian di bidangnya, antara lain PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON), PT Pindad (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang diwakili PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), serta PT Gesits Technologies Indo (GTI) dari pihak swasta.
Selain itu ada PT WIKON yang bersama PT GTI membentuk usaha patungan PT Wijaya Manufakturing (PT WIMA), yakni sebuah perusahaan baru yang akan memproduksi Gesits di pabrik yang berada di kawasan industri PT WIKA di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Gesits awalnya merupakan hasil penelitian ITS sejak awal 2007 kemudian dilanjutkan ke tahap yang lebih serius. Kemudian pada tahun 2015, jadilah prototipe dan langsung diikutsertakan dalam ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS).
![]() |
"Tahun 2015 kita pajang dan tampilkan di IIMS 2015 dan dapat respon positif dari masyarakat. Kemudian tahun 2016 motor jadi prototipe risetnya dan kami launch di ITS," kata Harun.
Tonton Buka-bukaan CEO Gesits Technologies Indo Harun Sjech:
(ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!