"Jadi memang ada beberapa teknologi atau tipe charging stationnya, ada tipe 2, ada tipe 1, ada yang lain," ujar Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan Eropa, produsen Jepang pun mengembangkan alat pengisiannya sendiri seperti yang diungkapkan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar. "Kalau di Eropa itu sekarang pakai tipe 2. Jepang beda lagi, China juga beda," ujarnya.
Meskipun demikian, Wanhar menegaskan hal tersebut tidak perlu ditakutkan karena bisa disiasati dengan penggunaan converter. "Jadi jangan terlalu takut dengan colokan, converter relatif gampang, yang penting ada positif negatif sama satu komunikasi untuk AC-nya," ujarnya.
Mengenai standar tipe charging station yang akan diadopsi Indonesia sendiri Kementerian ESDM masih menunggu konsensi dari Badan Standar Nasional (BSN). "Sementara belum ditentukan pemerintah ya semua boleh, tapi sekali nanti ditentukan semua harus ikut. Nah ini BSN komitenya lagi diskusi karena semua saling berkepentingan khususnya industri mobil ya," ungkap Wanhar (rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Viral Reaksi Valentino Rossi saat Marquez Jatuh
BBM Shell Cs Kosong, Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina