Jika tidak, klaim garansi atas kerusakan mesin disebutkan Nangoi tidak akan dilayani. Menanggapi hal tersebut, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra menyebut mobil-mobil keluaran Daihatsu tak pernah mengalami kerusakan mesin akibat BBM yang tidak sesuai.
Dengan begitu ia tak pernah menolak garansi yang disebabkan kerusakan mesin karena BBM tidak sesuai anjuran pabrikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun menambahkan sebelum mendesain mobilnya, Daihatsu sudah terlebih dahulu mengetahui kondisi kualitas bahan bakar di Indonesia. Dengan begitu, pembuatan mesin pun menyesuaikan.
"Di Daihatsu hingga saat ini tidak ada klaim kerusakan yang berkaitan dengan penggunaan BBM karena mesin Daihatsu di desain sesuai dengan kondisi Indonesia," ungkap Amelia.
"Kami menyadari bahwa karena belum seluruh Indonesia SPBU-nya menjual Pertamax," terang Amelia.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Gaikindo Johannes Nangoi mewajibkan penggunaan BBM minimal yang memiliki Research Octane Number (RON) 92.
"Kami mensyaratkan agar mobil memakai BBM berkualitas. Dan itu tertera pada buku manual ketika membeli mobil," katanya.
Mobil harus menggunakan BBM berkualitas karena mesinnya sudah didesain untuk BBM berstandar internasional. Johannes menyatakan, desain mesin dibuat dengan selalu mengacu pada peraturan pemerintah yaitu terkait standar emisi. Contohnya, tiap mobil berbahan bensin harus sesuai dengan standar emisi Euro-4.
Regulasi itu berlaku sejak Oktober 2018. Artinya, semua mobil yang diproduksi pabrik ataupun distributor mobil anggota Gaikindo sudah disesuaikan dengan aturan tersebut.
"Sehingga apabila diisi dengan BBM sesuai standar Euro4, maka emisi yang dibuang pun akan sesuai standar Euro4," pungkasnya. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?