Naik-turunnya harga BBM non subsidi ini juga turut mempengaruhi para pemilik kendaraan dalam mengisi BBM. Ada yang konsisten dengan tidak bergonta-ganti BBM meskipun harganya turun naik, namun tidak jarang juga yang mengisi BBM sesuai dengan kantong.
Misalnya saat BBM non subsidi yang notabene memiliki kadar oktan lebih tinggi seperti Pertamax Cs harganya sedang murah maka sang pemilik kendaraan mengisinya dengan BBM jenis tersebut. Tetapi jika harganya sedang mahal, ada yang beralih menggunakan BBM dengan kadar oktan lebih rendah dari Pertamax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Efek ke mesin pada dasarnya nggak masalah. Namun, kalau rekomendasi mesinnya menggunakan oktan tinggi tetapi pelanggan menggunakan premium (oktannya lebih rendah) otomatis performa mesinnya menjadi tidak optimal," tutur Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi saat dihubungi detikOto.
Anjar menyebut jika hal itu dilakukan terus-menerus oleh sang pemilik kendaraan nantinya mobil akan menimbulkan gejala knocking alias ngelitik.
"Berpotensi menimbulkan gejala knocking saat digunakan. Karena potensi bisa langsung ataupun beberapa tahun ke depan," jelas Anjar.
Harga jual Pertamax Cs dikabarkan bakal turun mulai minggu depan atau paling lambat Januari 2019. Soal besaran penurunan diserahkan ke masing-masing pengelola.
"Harga minyak dunia turun, saya sudah panggil Pertamina, AKR, Shell, Total, Vivo, Garuda Mas, mereka semua commit untuk menurunkan harga," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!