Tapi tidak dengan mereka yang tinggal di pelosok. Menurut Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala sepeda motor masih menjadi alat transportasi utama masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
"Baru jadi 2020 (transportasi umum), itu cuma di Jakarta yang di daerah bagaimana? Masih lah (butuh motor)," ucap Sigit saat dihubungi detikOto, Kamis (29/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang tahun 2018 terus menunjukkan tren peningkatan. Hingga Oktober sudah ada 5,3 juta unit motor baru tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah jualan motor memang masih mendominasi kalau dibandingkan dengan mobil.
Menjamurnya motor di Indonesia salah satunya disebabkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang masih rendah.
"Kalau si Boston Consulting Group itu bilang sebuah negara akan masuk ke motorisasi kalau GDPnya di atas 5.000. GDP di atas 5.000 itu gambarannya pasar mobil lebih banyak dari motor. Kira-kira gitu. Indonesia sekarang banyakan mobil atau motor? Kan motor, artinya kita belum motorisasi, kenapa GDP kita 3.000an, GDP China 8.000," jelas Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra beberapa waktu lalu. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah