Transportasi Umum Belum Sampai Pelosok, Sepeda Motor Solusinya

Transportasi Umum Belum Sampai Pelosok, Sepeda Motor Solusinya

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 29 Nov 2018 14:13 WIB
Saat sepeda motor menjadi alat angkut di pelosok. Foto: Muhammad Bakrie/detikcom
Jakarta - Sepeda motor tak bisa dihilangkan dari masyarakat Indonesia. Walaupun nantinya infrastruktur dan transportasi umum sudah terbangun, namun sepeda motor tak akan ditinggalkan. Pembangunan saat ini berpusat di kota-kota besar. Begitu pula dengan transportasi umum yang mudah diakses oleh masyarakat perkotaan.

Tapi tidak dengan mereka yang tinggal di pelosok. Menurut Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala sepeda motor masih menjadi alat transportasi utama masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.


"Baru jadi 2020 (transportasi umum), itu cuma di Jakarta yang di daerah bagaimana? Masih lah (butuh motor)," ucap Sigit saat dihubungi detikOto, Kamis (29/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Taiwan itu pembangunan infrastrukturnya di kota besar saja, yang di kota kecilnya tidak merata, bisa dilihat sendiri," sambung Sigit.

Penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang tahun 2018 terus menunjukkan tren peningkatan. Hingga Oktober sudah ada 5,3 juta unit motor baru tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah jualan motor memang masih mendominasi kalau dibandingkan dengan mobil.


Menjamurnya motor di Indonesia salah satunya disebabkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang masih rendah.

"Kalau si Boston Consulting Group itu bilang sebuah negara akan masuk ke motorisasi kalau GDPnya di atas 5.000. GDP di atas 5.000 itu gambarannya pasar mobil lebih banyak dari motor. Kira-kira gitu. Indonesia sekarang banyakan mobil atau motor? Kan motor, artinya kita belum motorisasi, kenapa GDP kita 3.000an, GDP China 8.000," jelas Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra beberapa waktu lalu. (dry/ddn)

Hide Ads