Jangan pula tergiur dengan BBM dengan harga lebih murah. Mungkin efek kerusakan mobil tidak akan terasa dalam waktu dekat melainkan di beberapa tahun ke depan.
"Jangan mengorbankan kendaraan Anda dengan menggunakan bensin yang cenderung lebih murah. Perlu diperhatikan bahwa konsekuensinya adalah kerja kendaraan malah bisa menjadi tidak optimal dan justru Anda bisa mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk melakukan perawatan ketika kendaraan rusak," ujar pebalap Rifat Sungkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakar otomotif tidak menyarankan seseorang untuk melakukan downgrade BBM pada kendaraannya. Para ahli itu menyebut secara keuangan memang pengeluaran lebih hemat saat ini, namun efeknya baru terasa nanti.
Dalam jangka pendek memang uang yang dikeluarkan Otolovers untuk membeli bensin bakalan lebih hemat. Tetapi harus diingat juga jangka panjangnya. Bisa-bisa mesin rusak dan biaya yang dikeluarkan berkali-kali lipat lebih besar.
"Mobil akan mulai ngelitik. Suaranya mesin akan berisik dan akselerasinya tidak maksimal. Mobil tidak merespon sebagai mana mestinya," ujar salah satu pakar otomotif di Amerika Steven Lewis seperti dilansir Wral. s
Mengisi BBM dengan oktan lebih rendah daripada biasanya memang tidak dilarang hanya saja sebaiknya dihindari demi keawetan mesin. Mobil-mobil zaman now kebanyakan sudah didesain untuk meminum bahan bakar dengan oktan tinggi demi menunjang performa mesin.
Tidak menggunakan bahan bakar dengan oktan sesuai dengan rekomendasi pabrikan juga membuat kerja mesin tidak maksimal. Itulah terkadang yang membuat efisiensi BBM tidak sesuai dengan data yang dikeluarkan pabrikan. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah