"Mobil 7 seater itu idaman orang Indonesia, budayanya mangan ora mangan asal ngumpul," ungkap Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra kepada detikOto belum lama ini.
Menurutnya popularitas mobil MPV ini telah ada sejak tahun 1980-an dan bertahan hingga saat ini. Ia pun memprediksi mobil MPV belum tergantikan di masa depan dengan mobil jenis lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tergantung edukasi, tingkat pendidikan makin tinggi tingkat pendidikan sebuah negara dia makin logis. Kalau sekarang kan lebih mikir itu (mobil keluarga). Masih (MPV) terus-terusan dari tahun '80-an," jelas Amelia.
Terbukti saat mobil Low Cost Green Car (LCGC) berkapasitas tujuh penumpang hadir, versi hatchbacknya mulai ditinggalkan. Begitu pula soal mobil terlaris di Indonesia. Hingga saat ini masih terus dipimpin oleh mobil MPV seperti Avanza maupun Xpander.
Baca juga: 'Ngos-ngosan' Mengejar Avanza |
"LCGC tahun ini turun. In total market dibanding tahun lalu turun. Di kita terjadi kanibalisasi, di kita itu masih 7 seater waktu pertama kali kita bikin Ayla bisa jual 4.000 ada 7 seater tinggal 2.000. Tapi ada si Sigra kita bisa jual 4.000-an lebih jadi total 2 itu kita jual 6.000-an dulunya 4.000-an," pungkas Amelia.
Mobil berkapasitas 7 penumpang di Indonesia sendiri kini telah diramaikan oleh segmen selain MPV dan LCGC, yaitu SUV. SUV yang biasanya dikenal hanya memiliki kapasitas 5 penumpang mulai ditinggalkan. Begitu pula dengan city car yang hanya mampu mengangkut lima orang mulai sepi peminat di sini.
Saksikan juga video 'Ertiga Support Concept, MPV yang Ramah untuk Difabel':
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah