Sepak Terjang Carlos Ghosn di Otomotif

Sepak Terjang Carlos Ghosn di Otomotif

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 21 Nov 2018 08:20 WIB
Carlos Ghosn. Foto: Ari Saputra
Jakarta - Selama 40 tahun Carlos Ghosn sudah menerima berbagai pujian atas pencapaian bisnis yang dia raih. Di balik pujian, Ghosn juga menerima banyak kritikan atas gaji yang ia dapat dari pekerjaan tersebut. Meskipun demikian kritikan tersebut dibayar dengan kinerjanya.

Nissan Motor Co. Ltd Jepang mengatakan pada hari Senin pihaknya berencana untuk menggulingkan Ghosn dari posisi chairman setelah menyatakan dia telah menggunakan aset perusahaan secara pribadi. Skandal itu terjadi hanya lima bulan setelah Pemimpin aliansi dari Renault-Nissan yang berusia 64 tahun ini memenangkan pemungutan suara pemegang saham di Renault atas paket pembayaran $ 8,5 juta untuk 2017.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lahir di Brasil, keturunan Lebanon dan warga negara Prancis, Ghosn memulai kariernya pada tahun 1978 di Michelin sebelum pindah ke Renault pada tahun 1996. Di Renault, Ghosn bertugas mengawasi perubahan haluan di Renault di mana ia mendapat julukan "Le Cost Killer". Setelah Renault membuat aliansi dengan Nissan pada tahun 1999, Ghosn menggunakan metode serupa untuk menghidupkan kembali merek Jepang yang sedang sekarat.

Ketika pasar mobil di Eropa Barat dan Jepang sikut-sikutan, Ghosn memenangkan pasar mobil murah untuk konsumen di pasar negara berkembang dan menjajakan kendaraan listrik sebelum ramai dipasarkan produsen lain.



Dia juga mengatakan pembuat mobil di dunia sudah terlalu banyak dan konsolidasi akan diperlukan. Pada tahun 2016 ia menambahkan Mitsubishi Motors Corp ke aliansinya.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, perhatian semakin beralih ke bagaimana jejaring kepemilikan silang yang kompleks antara mitra aliansi dapat disederhanakan untuk memastikannya dapat berkembang mengikuti arsitek utamanya.

Pada bulan Maret, sumber-sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa mitra aliansi sedang mendiskusikan rencana untuk hubungan yang lebih erat di mana Nissan akan memperoleh sebagian besar saham 15 persen di Renault.

Surat kabar Yomiuri dari Jepang melaporkan, pada hari Senin bahwa Ghosn telah ditangkap oleh jaksa Tokyo karena Ghosn tidak memberikan informasi nominal gajinya. (rip/rgr)

Hide Ads