Hal ini jelas berbahaya, karena kalau tiba-tiba mobil menabrak, posisi si anak paling rentan. Hal itu disampaikan oleh Safety Engineering Proton Zanita Zainuddin dalam Vehicle Safety Course yang diadakan di Education Center, Bridgestone, Karawang, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018).
Zanita memperlihatkan simulasi tabrakan anak dan orang dewasa menggunakan dummy. Setelah kantung udara (airbag) mengembang, si anak mendapatkan tekanan dua kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama dari airbag itu sendiri dan kedua dari badan orang dewasa yang menghimpitnya. Jadi bayangkan hal itu terjadi pada anak Anda Otolovers!
"Jangan sekali-kali anak duduk di depan dan dipangku, biarlah mereka menjerit duduk di belakang atau car seat," ujar wanita dengan logat khas Malaysia-nya yang kentara.
Begitu juga saat naik motor. Membonceng anak naik sepeda motor boleh-boleh saja namun jangan ditaruh di depan. Menempatkan si anak duduk di bagian depan sama saja menghadapkannya langsung dengan bahaya. Membonceng siapapun itu termasuk anak sebaiknya memang duduk di belakang si pengendara.
"Jika terpaksa bersama orang tua, maka penempatannya adalah di tengah di antara orang tua dan bukan di area depan. Karena area depan lebih banyak bahaya dan risiko yang menimpa si anak," kata Inisiator Safety Kids Indonesia Wahyu Minarto yang akrab disapa Paman Billie beberapa waktu lalu. (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah