Motor ini terinspirasi dari motor perang era Perang Dunia II, RE/WD Flying Flea yang digunakan tentara Inggris pada operasi D-Day dan Arnhem.
"Perang Dunia II menjadi saksi kelahiran motor ringan, kokoh, tapi serba bisa di medan perang, yakni Royal Enfield Flying Flea. Mesinnya cuma 125 cc dan bobotnya ringan hanya 50 kg," ujar Country Manager Royal Enfield Indonesia Irvino Edwardly, di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT DMI sendiri menjual Classic 500 Pegasus dengan harga Rp 109.900.000 On The Road Jakarta. Pilihan warnanya ada dua Service Brown dan Olive Drab Green.
"Motor ini sudah bisa dipesan mulai besok (hari ini, Kamis 15 November 2018), dengan proses pengiriman sekitar 7 hari. Untuk pasar Indonesia, kami alokasikan 40 unit. 25 hijau dan 15 coklat," terang Irvino, kemarin.
Baca juga: Royal Enfield Rilis Konsep Motor Bermesin V |
Classic 500 Pegasus hadir dengan kapasitas mesin 499 cc silinder tunggal, yang mampu menghasilkan 27,6 dk pada 5.250 rpm dan torsi puncak 41,3 Nm di 4.000 rpm.
Untuk menambah kesan limited edition di motor ini, Classic 500 Pegasus memiliki logo Pegasus berwarna marun dan biru, yang merupakan logo resmi dari lencana Resimen Terjun Payung tentara Inggris. Logo ini ada di tangki.
Classic 500 Pegasus juga dibekali nomor seri individual dan stiker Royal Enfield 'Made Like a Gun' yang dipasang di bagian kotak baterai (aki).
Yang menarik lagi, Classic 500 Pegasus sudah dibekali pannier sebagai aksesori bawaan, yang menambah kesan legendaris di motor ini. (lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah