Namun ternyata kredit mobil bekas risikonya lebih besar bagi perusahaan pembiayaan. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur BCA Finance Rudi Haslim saat acara Pekan Raya Otomotif BCA Finance di AEON Mall, Cakung, Jakarta Timur, (24/10/2018).
"Risiko mobil bekas itu biasanya dari kondisi mobil yang biasa saja bisa bermasalah, jadi risikonya lebih tinggi," ungkap Rudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, risiko mobil bekas tidak hanya pada pada kemampuan konsumen dalam mencicil, namun juga bagaimana kondisi mobilnya. Walhasil BCA Finance lebih berfokus kepada pembiayaan mobil baru.
"Kontribusi mobil bekas sejak tahun lalu masih tetap 30 persen hingga tahun ini, by design BCA Finance tidak mau terlalu besar untuk pembiayaan mobil bekas," ungkap Rudi.
"Alasannya mobil bekas itu kompetensinya beda, kalau mobil baru itu risikonya hanya ada di konsumennya dia bayar apa nggak, tapi kalau mobil bekas, selain di konsumen risiko juga ada kondisi mobilnya bagaimana, biayain mobilnya benar apa nggak," jelas Rudi.
Ia pun mengatakan, kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) mobil bekas lebih tinggi ketimbang mobil baru. "Mobil bekas itu risikonya dan NPL-nya lebih tinggi, secara overdue mobil bekas itu 3 persen dan mobil baru di bawah 1 persen," ungkapnya. (riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah