Menurut Sukiyat, dalam menggarap kendaraan pedesaan ini dirinya digandeng Astra. Dia mengaku diberi saham 49 persen.
"Mahesa (kendaraan pedesaan) ini kebetulan saya ditangkap oleh Astra, saya dikasih saham 49 persen. Inisiasi (hasil pemikiran) saya dinilai. Kalau Esemka boro-boro dinilai, malah diperkarai, dimarahkan wah..." kata Sukiyat kepada detikOto melalui sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukiyat malah curhat saat-saat dirinya membangun Esemka. Saat itu, banyak pihak yang seakan tidak senang dengan pengembangan Esemka.
"Bikin ke sana diserang. Korban (kerugian-Red) saya banyak. Oven (untuk cat mobil-Red) saya yang di sini kebakar, bengkel saya mau dibakar, wah banyak. Masalahnya saya capek," curhatnya.
Sukiyat yang merupakan pemilik dari bengkel 'Kiat Motor', Klaten, Jawa Tengah bisa dibilang adalah rahim dari Kiat Esemka pertama kali. Sukiyat pada awalnya membantu anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membuat mobil dengan tujuan utama untuk mentransfer ilmu.
Baca juga: Penggagas Esemka Ditinggal Proyek Esemka |
"Saya yang membuat, tujuannya mentransfer ilmu. Transfer ilmu supaya anak SMK itu mandiri, optimis untuk membanggakan bahwa dia bisa," kata Sukiyat.
Sukiyat juga telah membuat 9 unit prototipe mobil Esemka yang sekarang tersimpan di Solo dan Klaten. Dulu, belum ada nama mobil seperti Garuda I, Rajawali, Digdaya dan sebagainya di prototipe mobil Esemka buatannya. Menurut Sukiyat, kesembilan unit prototipe mobil Esemka itu namanya cuma Kiat Esemka.
"Sembilan unit ada pick up, double cabin, SUV. Semua namanya Kiat Esemka," cerita Sukiyat.
Saat ini, Sukiyat mengaku tidak terlibat dalam proyek Esemka. Kini, dia lebih fokus menggarap mobil pedesaan yang rencananya akan diproduksi massal pada Januari 2019 sebanyak 15.000 unit.
Kendaraan pedesaan atau AMMDes (Alat Mekanis Multiguna Pedesaan) didesain, dikembangkan, dan diproduksi oleh PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) yang merupakan anak perusahaan PT Velasto Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu unit usaha PT Astra Otoparts Tbk. Melalui KMWI, AMMDes memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai alat produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di pedesaan dan memobilisasi hasil produksi di desa.
Dengan fungsi tersebut, AMMDes memiliki tiga tipe yaitu tipe fix bin dengan power take off (PTO-mengambil tenaga dari sumber lain dan mentransmisikan energi tersebut untuk aplikasi lain), tipe fixed bin dengan ALSINTAN dan tipe flat deck atau passenger dengan PTO. Untuk unit AMMDes yang memiliki fasilitas PTO yang terintegrasi dapat diaplikasikan dengan pemecah gabah, pemutih padi, pompa irigasi, generator dan berbagi peralatan lainnya. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah