Pesan Sukiyat Sang Inisiator ke Pembuat Esemka

Sukiyat (kanan mengenakan kemeja putih), penggagas mobil Esemka kini tidak lagi terlibat di proyek mobil Esemka. Kini, Sukiyat fokus pada mobil pedesaan.Foto: Dok. Sukiyat

Jakarta - Sukiyat merupakan penggagas mobil Esemka. Tapi, kini Sukiyat tidak terlibat lagi dalam proyek mobil Esemka yang sepertinya sudah beralih ke tahap industri.

Sukiyat awalnya bersama anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membuat prototipe mobil Kiat Esemka untuk transfer ilmu kepada siswa SMK. Dari sana, lahirlah 9 prototipe mobil Kiat Esemka mulai dari pikap, kabin ganda hingga SUV.

Namun, muncul kembalinya Esemka akhir-akhir ini tidak ada campur tangan Sukiyat sang inisiator. Menurut Sukiyat, dirinya tidak dikontak atau dimintai peran untuk menggarap mobil Esemka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dengan mobil Esemka ini saya tidak ikut-ikut. Saya Pak Kiyat betul sebagai inisator (mobil Esemka), kalau di tahap industri saya tidak dimintai izin, tidak dimintai keterangan untuk bikin, dan siapa yang industri (yang memproduksi Esemka) saya juga tidak tahu," kata Sukiyat kepada detikOto melalui sambungan telepon, Rabu (24/10/2018).

Meski begitu, Sukiyat tidak memusingkan jika dirinya tidak dilibatkan dalam proyek mobil Esemka. Hanya, dia memberikan pesan kepada siapa pun yang memproduksi mobil Esemka agar mobil tersebut digarap dengan baik.

"Pesan saya, industrikan (produksi) yang benar, kualitas yang benar. Karena ini berhubungan dengan nyawa manusia, harus dijaga betul. Karena nama yang membuat itu juga bertanggung jawab. Ya monggo diindustrikan, yang penting yang berkualitas," sebut Sukiyat.

"Kalau (Esemka) mau diindustrikan (diproduksi-Red) bukan harus Pak Presiden atau Pak Kiyat, siapa saja boleh mengindustrikan. Tapi, yang mengindustrikan harus tanggung jawab, tidak asal industrikan, tidak asal jadi wujud. Karena itu berhubungan sama nyawa," sambungnya.

Sebagai penggagas, Sukiyat tidak melarang siapa pun industri yang ingin menggarap Esemka. Apalagi, kini Sukiyat juga tengah fokus mengembangkan kendaraan desa atau AMMDes (Alat Mekanis Multiguna Pedesaan/mobil pedesaan) yang rencananya meluncur Januari 2019 nanti. (rgr/lth)