Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Seiji Itayama mengakui hal tersebut meski saat ini pihaknya tengah memasang target ekspor senilai Rp 11,3 triliun hingga 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma tolong diingat bahwa walaupun kita punya big factory, selain ini kita masih punya di Thailand kita memiliki pabrik yang cukup besar, Hongaria di Eropa itu juga kapasitas produksi kurang lebih 250.000 unit itu juga cukup besar ya," tutur Itayama.
Menurutnya setiap pabrik mempunyai jobdesk produksi jenis kendaraan yang sudah ditetapkan masing-masing agar saling mengisi satu sama lain.
"Jadi factory masing-masing itu kita punya visi misi berbeda, andaikata semua Jepang, India, Indonesia semua pabrik memproduksi sama jenis, apa coba?" kata Itayama.
Ia juga mengatakan meski masih menerima impor mobil pihaknya selalu mengikuti aturan regulasi yang dibuat pemerintah, dan tidak menutup kemungkinan produk impor tersebut juga akan diproduksi di dalam negeri. "Kita masih studi," pungkas Itayama.
Di Indonesia sendiri Suzuki telah memiliki empat pabrik, yakni Cakung Plant, Tambun I Plant, Tambun II Plant, dan Cikarang Plant. Salah satu pabrik terbesar yang memproduksi mobil adalah Cikarang Plant, baru diresmikan sejak tahun 2015, pabrik dengan luas 1,3 hektar ini memproduksi All New Ertiga, Engine K10B (1.000 cc), & K15B (1400 cc) l, transmission MF 60 & MF 70.
Video Ekspor Suzuki Ertiga dan Nex
(Ridwan Arifin/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP