Tak Melulu Ngebut, Konvoi Moge Juga Bisa Pelan

Tak Melulu Ngebut, Konvoi Moge Juga Bisa Pelan

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 18 Agu 2018 18:23 WIB
Konvoi moge kawal obor Asian Games 2018. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Suara knalpot yang menggelegar dari mesin berkapasitas besar, merupakan ciri dari motor gede (moge). Sayangnya, karena hal itu tak jarang dijadikan oknum untuk meminta prioritas jalan kepada pengguna jalan lainnya.

Sehingga di mata masyarakat stigma arogan sudah melekat kepada rider moge. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Motor Besar Indonesia (MBI), Rio Castello tak menampik anggapan tersebut.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti yang diketahui moge besar sering dicap menjadi arogan dan sering urakan," kata Rio saat diwawancarai detikoto, Sabtu (18/08/2018).

"Justru itu tujuan kita membuat membentuk Motor Besar Indonesia ini yang baru berumur 3 bulan, kita ingin menjadi suatu pilar di klub motor, tidak semua pengendara moge arogan," tambah Rio.

Moge Iringi Pawai Obor Asian Games Menuju GBKMoge Iringi Pawai Obor Asian Games Menuju GBK Foto: Rifkianto Nugroho


Menurutnya setiap rider moge perlu diberikan pengetahuan tentang safety riding dengan memperhatikan dua hal, yakni keselamatan bersama dan tertib berlalu lintas.



Saat ditanyai apakah moge harus ngebut-ngebutan, Rio menjawab tidak. Buktinya dilihat dari konvoi moge yang mengawal obor Asian Games 2018 pagi tadi dari Monas hingga GBK.

"Tentu tidak, seperti yang dilihat sekarang (konvoi kawal obor Asian Games) kita tidak lebih dari 40 km/jam," ujar Rio.

Memang, membawa moge dengan mesin besar membuat pengendaranya ingin selalu ngebut. Apalagi, mesin besar yang mengeluarkan hawa panas membuat ridernya tak ingin berjalan pelan. Begitu juga performa moge yang bisa berlari kencang.

Rio kemudian berbagi pengalamannya ketika touring. Pengalaman paling gila yang dilakoni Rio adalah menunggangi moge Victory Vision Tour sampai 200 km/jam di kondisi jalanan bagus dan kosong. (rgr/ddn)

Hide Ads