Sehingga di mata masyarakat stigma arogan sudah melekat kepada rider moge. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Motor Besar Indonesia (MBI), Rio Castello tak menampik anggapan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru itu tujuan kita membuat membentuk Motor Besar Indonesia ini yang baru berumur 3 bulan, kita ingin menjadi suatu pilar di klub motor, tidak semua pengendara moge arogan," tambah Rio.
Moge Iringi Pawai Obor Asian Games Menuju GBK Foto: Rifkianto Nugroho |
Menurutnya setiap rider moge perlu diberikan pengetahuan tentang safety riding dengan memperhatikan dua hal, yakni keselamatan bersama dan tertib berlalu lintas.
Baca juga: Ratusan Moge Kawal Obor Asian Games |
Saat ditanyai apakah moge harus ngebut-ngebutan, Rio menjawab tidak. Buktinya dilihat dari konvoi moge yang mengawal obor Asian Games 2018 pagi tadi dari Monas hingga GBK.
"Tentu tidak, seperti yang dilihat sekarang (konvoi kawal obor Asian Games) kita tidak lebih dari 40 km/jam," ujar Rio.
Memang, membawa moge dengan mesin besar membuat pengendaranya ingin selalu ngebut. Apalagi, mesin besar yang mengeluarkan hawa panas membuat ridernya tak ingin berjalan pelan. Begitu juga performa moge yang bisa berlari kencang.
Rio kemudian berbagi pengalamannya ketika touring. Pengalaman paling gila yang dilakoni Rio adalah menunggangi moge Victory Vision Tour sampai 200 km/jam di kondisi jalanan bagus dan kosong. (rgr/ddn)












































Moge Iringi Pawai Obor Asian Games Menuju GBK Foto: Rifkianto Nugroho
Komentar Terbanyak
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir
Viral Bocah 9 Tahun di Makassar Dapat Hadiah Ultah Lamborghini Revuelto Rp 23 M