Agus Purwadi Kepala Program Kendaraan Elektrik Indonesia dari Institut Teknologi Bandung mengatakan, pihaknya sudah melakukan studi di Bandung. Hasil sementara, mobil hybrid dan plug-in hybrid bisa menekan konsumsi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
"Rata-rata konsumsi bahan bakar mobil bermesin bakar 10,2 km/liter, hybrid 22,7 km/liter dan plug-in hybrid sangat mengejutkan, cukup tinggi mencapai 56,7 km/liter," kata Agus dalam acara Gaikindo International Automotive Conference di arena GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Selasa (7/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, dengan asumsi yang sama yaitu setahun dengan jarak tempuh 10.000 km, kendaraan bermesin bakar menyumbang CO2 sebesar 2.287 kg/tahun. Dengan adanya elektrifikasi, kendaraan hybrid bisa mereduksi CO2 sampai 55 persen menjadi 1.024 kg/tahun. Sementara untuk plug-in hybrid yang daya listriknya bisa diisi dengan dicolok di sumber listrik rumahan, reduksinya hanya 65 persen dibanding kendaraan konvensional.
"Reduksinya tidak terlalu signifikan kalau dibandingkan dengan reduksi konsumsi bahan bakarnya. Kalau fuel consumption kan reduce 85 persen, kalau emisi 65 persen, karena (pembangkit) listrik kita masih pakai batu bara. Tapi itu lebih mudah dikontrol dibandingkan dengan mobil yang jutaan titik dibandingkan (pembangkit) yang satu titik. Pembangkitnya memang ke arah dekarbonisasi mau tidak mau, harus renewable, mulai panas bumi, air, harus dimanfaatkan," kata Agus. (rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
Patwal Diminta Tak Arogan: Jangan Asal Setop Kendaraan-Makan Jalur Orang