Baca juga: Pentingnya Subsidi Mobil Hybrid untuk Lexus |
Agus Purwadi Kepala Program Kendaraan Elektrik Indonesia dari Institut Teknogi Bandung mengatakan, pihaknya melakukan studi terhadap tiga jenis kendaraan. Adapun tiga jenis kendaraan yang terlibat itu adalah mobil bermesin bakar dengan kapasitas 1.798 cc, mobil hybrid dengan tambahan motor elektrik 53 kW, serta mobil plug-in hybrid dengan tambahan motor elektrik 53 kW dan generator elektrik 22,5 kW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil sementara, konsumsi bahan bakar untuk kendaraan (konvensional) bermesin bakar sebesar 10,2 km/liter. Tapi untuk kendaraan hybrid, naik menjadi 22,7 km/liter. Dan plug-in hybrid sangat mengejutkan, angka efisiensi bahan bakarnya sangat tinggi mencapai 56,7 km/liter," kata Agus dalam acara Gaikindo International Automotive Conference di arena GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Selasa (7/8/2018).
Dari hasil pengujian sementara di Bandung, jika diasumsikan per tahun sebuah mobil menjangkau jarak 10.000 km, mobil bermesin bakar mengonsumsi bahan bakar sebanyak 983,2 liter. Sementara mobil hybrid mengkonsumsi 440,4 liter untuk penggunaan 10.000 km dalam setahun, dan mobil plug-in hybrid hanya 176,4 liter.
"Artinya, kendaraan hybrid mengurangi konsumsi bahan bakar sampai 45 persen, dan kendaraan plug-in hybrid mereduksi konsumsi bahan bakar sampai 82 persen. Artinya kita juga bisa mengurangi efek polusi," kata Agus.
Tonton juga 'Lexus LS+ Concept, Mobil Masa Depan yang Ikut Mejeng di GIIAS 2018':
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah